KLUNGKUNG – Keberadaan sebuah rumah penginapan di wilayah Desa Adat Pesinggahan, Kecamatan Dawan,Kabupaten Klungkung, Bali, persisnya di dekat Pura Goa Lawah menuai protes warga.
Protes warga Desa Adat Pesinggahan disusul surat nomor 055/DAP/IX/2023. Surat ditandatangani oleh Bendesa Adat Pesinggahan I Wayan Sujana,SH dan diketahui Perbekel Pesinggahan I Nyoman Suastika,SH ditujukan kepada Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta.
Dalam surat itu disebutkan warga menolak keberadaan penginapan Yoga Mantra karena berada di tengah-tengah kawasan suci Pura Goa Lawah. Warga meminta kepada Bupati agar menutup usaha penginapan dimaksud.
Baca juga : Boat Blue Lagoon Lawan Boat Kabila di Perairan Andus 1 WNA Meninggal
Informasi Perbekel Pesinggahan Nyoman Suastika dikonfirmasi, Jumat (29/9/2023), terjadi mis komunikasi pemilik penginapan dengan pihak warga. Selama ini kata Suastika, pihak investor (pemilik penginapan) belum pernah ada sosialisasi dengan pihak desa adat pun termasuk belum ada pemberitahuan kepada pihak desa.
“Ini kesalahan dari pihak investor, karena sekarang desa dan desa adat sudah menjadi subjek hukum, saya sarankan kepada investor agar ada sosialisasi. Selama ini warga merasa jengkel karena tidak ada kulo nuwun,” kata Suastika.
Pihak investor sendiri sudah minta kepada prajuru adat untuk difasilitasi mengadakan sosialisasi. Rencananya sosialisasi akan diadakan Sabtu (30/9/2023) sore hari.
Baca juga : Cinta Indonesia, 19 Blasteran Pilih Jadi WNI
“Sudah ada undangan dari pihak adat,besok (sabtu) akan diadakan sosialisasi. Apapun hasilnya,saya selaku perbekel tetap mengikuti keputusan warga,” tandas Suastika.
Suastika berharap sosialisasi itu menemukan kesepakatan dan solusi bisa diterima kedua belah pihak baik warga maupun pihak investor.
Menurut Suastika, penginapan itu selama ini dimanfaatkan untuk kegiatan yoga bagi wisatawan. Yoga dilaksanakan pada pagi hari sehingga wisatawan harus menginap.
Baca juga : Strategi Atasi Konflik Sosial Jelang Pemilu 2024 Mulai Disiapkan !
“Yang saya tahu kalau ada tamu hanya sekedar menginap itu ditolak, tapi kalau ada wisatawan menginap kaitan mengikuti yoga baru diterima,” ungkap Suastika seraya menegaskan, permasalahan ini murni karena mis komunikasi. Karena sebelumnya tidak ada sosialisasi dari pemilik penginapan.
Pantauan di lokasi, penginapan yang berada diseberang jalan depan Pura GoaLawah itu tampak lengang. Dari luar sama sekali tidak tampak ada aktivitas. (yan)