GIANYAR – Bertempat di sanggar Paripurna, Desa Bona, Kabupaten Gianyar, ISI Denpasar pentaskan drama tari berbahasa Inggris berjudul The Mercy of Durga Devi” pada Selasa (19/9) malam.
Pementasan yang dihadiri oleh Ketua LP2MPP ISI Denpasar didampingi Korpus Penelitian dan staff LP2MPP ini, merupakan diseminasi hasil penelitian dan penciptaan seni (P2S) yang diketuai oleh Ni Nyoman Kasih sekaligus sebagai koreografer dengan anggota Ni Ketut Dewi Yulianti sebagai penulis naskah drama dalam bahasa Inggris sekaligus berperan sebagai Durga Devi, dan I Ketut Sumerjana sebagai penata musik.
Selain pihak kampus ISI Denpasar, hadir pula menyaksikan pementasan drama tari tersebut Ketua Sanggar Paripurna, I Made Sidia beserta keluarga termasuk maestro I Made Sidja.
Diadaptasi dari kitab Srimad Bhagavatam bab emapat kanda sepuluh drama tari mengisahkan tentang Durga Devi yang telah menyelamatkan putra kedelapan Devaki dan Vasudeva. Setelah Vasudeva memasang kembali borgol besi seperti semula, semua pintu penjara tertutup kembali atas kekuatan Yogamaya, lalu Yogamaya mengeluarkan suara tangisan selayaknya bayi yang baru lahir.
Suara tangisan tersebut membangunkan para sipir penjara, kemudian mereka bergegas memberitahu Kamsa bahwa Devaki telah melahirkan. Mendengar kabar tersebut, Kamsa bergegas pergi ke ruang bersalin.
Walaupun Devaki telah memohon agar sang anak jangan dibunuh, iblis itu merampas sang anak dari tangan Devaki lalu membanting anak itu Akan tetapi, malang bagi Kamsa, anak yang baru lahir itu terlepas dari genggaman tangannya, naik melayang di atas kepalanya lalu berubah wujud menjadi Durga yang bertangan delapan. Durga lalu berkata kepada Kamsa, “The personality of Godhead who has been your enemy since the very beginning of time and who will certainly kill you, has taken His birth somewhere else.”
Menurut ramalan, putra kedelapan Devaki akan membunuh Kamsa. Ketika Kamsa melihat bahwa anak yang kedelapan adalah seorang perempuan dan mendengar bahwa musuhnya telah lahir di tempat lain, ia tertegun.
la lalu memutuskan untuk melepaskan Devaki dan Vasudeva, dan mengakui kesalahannya di hadapan mereka. Kamsa bersimpuh memohon maaf di kaki Devaki dan Vasudeva. Devaki dan Vasudeva langsung memaafkan segala kekejaman Kamsa sebab secara alamiah mereka adalah insan-insan yang sangar saleh.
Dr. I Made Marajaya, dalam sambutannya mewakili ketua LP2MPP ISI Denpasar mengatakan bahwa karya drama tari The Mercy of Durga Devi yang digarap oleh ketiga dosen ISI Denpasar tersebut didanai oleh DIPA ISI Denpasar, dan merupakan salah satu karya dari 6 karya lainnya yang telah memenangkan hibah tahun 2023.
“Kami sangat berterima kasih kepada ISI Denpasar yang telah mendanai karya kami ini yang melibatkan 17 mahasiswa dari FSP dan Pascasarjana ISI Denpasar. Karya ini dimaksudkan sebagai media pendidikan karakter yang menyajikan pesan moral bahwa setiap pemimpin hendaknya melaksanakan kitab suci, melaksanakan yadnya, dan memberikan sedekah kepada masyarakat,” jelas Ni Nyoman Kasih.(sur)