BANGLI – Reformasi di tubuh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terus bergulir. Reformasi ini bagian dari memenuhi tuntutan internal maupun eksternal yakni lingkungan masyarakat. Dibawah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Polri mengusung visi Polri yang Presisi.
Sejak dibentuk tanggal 1 Juli 1946, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terus melakukan pembenahan dan perubahan, baik internal maupun eksternal. Secara internal Polri terus menempa disiplin anggota dan menindak tegas bila ada oknum anggotanya melanggar peraturan perundang-undangan.
Sementara eksternal untuk mengangkat citra Polri di masyarakat dengan berbagai terobosan yang dilakukan agar selalu dekat dengan masyarakat. Namun demikian, Polri tetap melaksanakan tugasnya yakni sebagai alat keamanan dan pengayom masyarakat. Lantas seperti apa perubahan Polri khususnya di Polres Bangli?
Kapolres Bangli, I Dewa Agung Roy Marantika,SH,SIK yang ditemui belum lama ini mengatakan, sebagai institusi Polri di daerah, Kepolisian Resort (Polres) Bangli, juga terus melakukan berbagai pembenahan yang dijabarkan dalam visi dan misi.
Dikatakan, visi Polres Bangli yakni terwujudnya aparatur Polres Bangli yang baik dan bersih dalam memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan masyarakat, serta penegakan hukum melalui kemitraan yang proaktif menuju Bangli ‘Era Baru’.
Dalam visi tersebut ada dua hal yang dititikberatkan, yakni masyarakat yang damai, dengan atmosfer sejuk akan tercipta kesejukan hidup lahir batin yang kondusif. Kedua, yakni sejahtera, dimana masyarakat memperoleh kemajuan, keamanan dan kedamaian yang sejati.
Artinya, segala aspek kejadian yang bervibrasi spiritual dan kontekstual potensial menyebabkan daerah dan masyarakat Bangli, aman serta terciptanya kedamaian, akan mengantarkan daerah dan masyarakat Bangli pada kesejahteraan hidup sepanjang masa.
“Dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat di seluruh wilayah Bangli, kita juga selalu berkoordinasi dengan instansi terkait dan bekerjasama dengan pecalang (petugas keamanan desa adat). Sementara penegakkan hukum kita lakukan secara profesional, obyektif, proporsional, transparan dan akuntabel,” tegas Kapolres.
Dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, kata Kapolres, pihaknya juga melakukan berbagai terobosan dan inovasi. Inovasi yang telah dilaksanakan di Polres Bangli seperti, Surat Izin Mengemudi (SIM) Delivery, SKCK Cinta, Jair Ketapang, SIJOLI, Roras, Binsar Anjali dan Gaplec-19.
“Semua inovasi yang kita laksanakan ini muaranya adalah untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat,” katanya.
Dewa Roy Marantika lebih lanjut mengatakan, SIM Delivery adalah merupakan terobosan kreatif Sat Lantas Polres Bangli dengan memberikan pelayanan delivery bagi masyarakat yang mengurus SIM yang memiliki kepentingan mendesak dan akan diantarkan langsung ke alamat saat selesai dikerjakan.
Inovasi lainnya SKCK Cinta, merupakan singkatan dari Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang cepat, inovatif, nyaman, transparan dan akuntabel yang bertujuan memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat pendaftaran SKCK dapat dilakukan secara online dengan membuka link https://skck.polri.go.id.
“Dengan SKCK Cinta ini masyarakat bisa lebih mudah dan cepat mengurus dan penyelesaiannya juga lebih cepat,” sebutnya.
Sementara Jair Kerapa merupakan singkatan dari Jaga Perairan dan Ketahanan Pangan yang dilakukan Satuan Polair Polres Bangli dengan menyambangi para petani keramba maupun petani bawang di pesisir Danau Batur untuk memberikan imbauan untuk tetap menjaga keamanan, kelestarian lingkungan serta mematuhi protokol kesehatan.
Sedangkan, SIJOLI atau sidik jari online merupakan terobosan kreatif Unit Identifikasi Sat Reskrim Polres Bangli untuk memberikan pelayanan yang cepat kepada masyarakat.
Lanjut dia, inovasi patroli wilayah sekitar (Pawisik) merupakan terobosan satuan lalulintas Polres Bangli dalam rangka menjaga Keamanan, Keselamatan, Ketertiban dan Kelancaran Lalu Lintas kegiatan yang dilaksanakan dalam bentuk patroli ke tempat-tempat keramaian, rawan kemacetan dan rawan kecelakaan lalu lintas serta ke daerah daerah rawan penyebaran Covid-19.
Kegiatan ini dilakukan secara rutin baik siang maupun malam dengan metode dialogis secara humanis. Sementara Roras, jelasnya, berarti Gotong Royong Gerakan Sosial Covid-19 merupakan salah satu inovasi Sat Sabhara Polres Bangli yang bertugas memberikan edukasi dalam bentuk pembagian masker, melakukan sterilisasi baik kantor maupun sarana dan prasarana serta pemukiman masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Selain itu tim yang terdiri dari 12 orang ini juga bertugas melakukan penguburan maupun kremasi jenazah yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Sementara Kapolsek-kapolsek, sebut dia, juga tidak mau ketinggalan dalam melakukan inovasi yakni dengan membuat Gaplec-19 atau Gerakan Aksi Polsek Lawan Pandemi Covid-19 merupakan terobosan kreatif yang bertujuan memaksimalkan pelaksanaan treatment terhadap warga yang terkonfirmasi positif dengan melaksanakan sterilisasi perumahan warga yang terkonfirmasi positif dan sekitarnya dengan tim penanganan yang telah dibentuk dari anggota Kepolisian.
“Berbagai inovasi itu, kita telah mampu meningkatkan pelayanan dan masyarakat pun semakin bersemangat dalam mengurus berbagai keperluannya di Polres Bangli,” bebernya. (sudiantara)