JEMBRANA – Upacara Pemarisuda Bhumi di Kabupaten Jembrana dilangsungkan di Taman Siwa Mahadewa Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya Minggu (18/6/2023). Upacara ini untuk memohon kerahayuan jagat beserta seisinya dipuput sembilan sulinggih/pandita di Jembrana.
Prosesi upacara diawali dengan sembilan sulinggih ngarge tirta, kemudian dilanjutkan pecaruan mance kelud, topeng sidakarya hingga mendem sarana upakara di areal lahan taman Siwa Mahadewa, Gilimanuk.
Usai persembahyangan bersama dilanjutkan ngelebar sarana pecaruan. Acara dilanjutkan nunas tirta dan ajengan nasi warna yang disebar ke masing-masing wewidangan, desa adat, sanggah merajan lahan krama. Upacara pemarisudha Bhumi di Kabupaten Jembrana ditangani Bagian Kesra Pemkab Jembrana.
Selain dihadiri Wabup I Gede Ngurah Patriana Krisna, Forkopimda, Kapolres, Dandim, Koramil, Camat, PHDI, Majelis Madya Majelis Alitan, bendesa Adat se-Kabupaten serta Lurah dan krama adat Gilimanuk.
Dalam kalender Bali, pelaksanaan Pamarisudha Bhumi Jagat Bali diadakan pada Tilem Sadha, Redite Keliwon Tolu, serentak di seluruh Kabupaten Kota di Bali.
Wabup Patriana Krisna mengungkapkan upacara Pemarisudha Bhumi Jagat Bali ini dilakukan sebagai bentuk ucapan terima kasih kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas asung kerta wara nugraha dan mohon maaf atas kesalahan-kesalahan yang dilakukan secara tidak di sengaja.
“Selain itu upacara ini juga bermakna untuk persembahan, penyucian, menstanakan, dan penyelamatan serta memohon agar Jagat Jembrana dan Bali pada umumnya diberikan kesucian, kesempurnaan serta kerahayuan,” paparnya.
Sementara Kepala Bagian Kesra, I Made Tarma menjelaskan, upacara ini serentak dilaksanakan di seluruh kabupaten se-Bali yang mana untuk di Propinsi dipusatkan di Lapangan Bajra Sandi Renon, Denpasar.
“Di Jembrana sendiri dilaksanakan di ujung barat Pulau Bali tepatnya di Taman Siwa Mahadewa Gilimanuk. Upacara Pemarisuda Bhumi ini dipuput sembilan sulinggih, sedangkan upakara mengambil tingkatan upakara manca kelud,” jelasnya. (ara,dha)