KARANGASEM – DPRD Karangasem melalui Komisi III, mengungkit keberadaan uang sebesar Rp16 miliar yang didepositokan Perumda Tirta Tohlangkir di sebuah Bank BUMD di Bali. Adalah anggota Komisi III, I Nyoman Musna Antara yang mempertanyakan keberadaan uang belasan miliar itu.
Sekadar diketahui, uang tersebut merupakan warisan dari I Gede Baktiyasa yang menjabat Direktur PDAM, sebelum perusahan plat merah itu berganti nama Perumda Tirta Tohlangkir. Rencananya uang tersebut digunakan untuk membeli tanah dalam rangka membangun gedung PDAM yang lebih representatif.
“Uang yang didepositokan itu sebaiknya digunakan untuk merevitalisasi jaringan yang rusak. Jangan dibiarkan mengendap hanya untuk mengejar keuntungan PDAM dari bunga deposito saja,” tandas Musna Antara, dalam rapat kerja dengan Direksi Perumda Tirta Tohlangkir, beberapa waktu lalu.
Pemanfaatan uang deposito untuk merevitalisasi jaringan, kata politisi Partai Golkar asal Tianyar, Kubu, ini, tidak lagi mengganggu uang penyertaan modal setiap tahun dari Pemerintah Daerah sebesar Rp1,5 miliar.
Menurut Musna Antara, uang penyertaan modal ke PDAM itu digunakan untuk menambah sambungan sambungan air minum bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
“Uang penyertaan modal ini bukan untuk merevitalisasi jaringan, tapi digunakan untuk menambah sambungan air minum ke masyarakat yang berpenghasilan rendah. Sekarang sudah ada uang deposito, jumlahnya juga cukup besar saya harap uang ini digunakan untuk melakukan perbaikan jaringan,” tandas Musna Antara.
Ungkapan anggota Komisi III, itu langsung ditangkis Direktur Perumda Tirta Tohlangkir, I Komang Haryadi Parwatha. Di hadapan anggota Komisi III dengan Ketua I Wayan Sunarta, dia memastikan, bahwa uang deposito warisan direktur sebelumnya, akan digunakan untuk merevitalisasi jaringan PDAM yang sudah termakan usia.
“Sebagai pemilik modal, Bapak Bupati juga sudah memerintahkan kami menggunakan uang itu untuk merevitalisasi jaringan yang rusak dan pembangunan reservoir di Seraya. Tapi uang ini belum dimanfaatkan dan masih utuh. Karena sifatnya deposito sudah pasti uangnya bertambahlah,” pungkas Haryadi Parwatha. (wat)