GIANYAR – Bertepatan dengan rahina Purnama Kaulu dilaksanakan mecaru dan melaspas alit bangunan Pasar Rakyat Tematik Wisata Ubud, Minggu (5/2/2023) pagi.
Upacara melaspas digelar setelah rampungnya pengerjaan proyek pasar tersebut.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar Ni Luh Gede Eka Suary menyatakan, revitalisasi pasar merupakan salah satu fokus pembangunan yang dilakukan Pemkab Gianyar mulai 2014, baik dikelola oleh desa adat maupun pemerintah. Terdapat 18 pasar desa dikelola desa adat dan 5 pasar rakyat yang sudah rampung direvitalisasi.
Revitalisasi karena Pasar Ubud terbilang sudah tidak layak untuk mendukung aktivitas perekonomian masyarakat maupun pariwisata.
“Pelaksanaan kegiatan revitalisasi Pasar Rakyat Tematik Wisata Ubud guna mewujudkan pasar yang dapat menjadi penggerak perekonomian, pusat kebutuhan masyarakat, dan amenitas pariwisata baru di Ubud,” ujarnya.
Eka Suary mengungkapkan, Pasar Rakyat Tematik Wisata Ubud mampu menampung sebanyak 987 pedagang, terdiri dari 829 los dan 158 pedagang kios.
Bangunan terdiri dari 1 basement dan 2 lantai penjualan. Pada basement timur diperuntukkan bagi pedagang basah maupun kebutuhan pokok dan basement barat untuk parkir. Sedangkan lantai 1 dan 2 untuk pedagang pasar seni.
Bupati Gianyar I Made Mahayastra dalam sambutannya mengatakan, revitalisasi Pasar Rakyat Ubud menjadi salah satu prioritas utama dari pemerintah di bawah kepemimpinannya, karena Ubud sendiri merupakan rohnya Gianyar dan rohnya Bali. Maka dari itu penataan mulai dari pasar dan prasarana lainnya harus berkesinambungan mengembalikan Ubud ke jalur yang semestinya.
“Daya tarik wisatawan terhadap Ubud memang berada di kawasan desa wisata yang bernuansa asri, bukan keberadaan hotel-hotel yang semakin bertaburan,” jelas Mahayastra.
Peresmian Pasar Ubud rencana dilaksanakan pada 15 April 2023.
“Saya berharap para pedagang menjaga kebersihan pasar sehingga pasar tidak kotor dan sembrawut,” harapnya. (jay)