KARANGASEM – Wakil Ketua DPRD Karangasem, I Nengah Sumardi, sangat mengapresiasi prosesi ngaben masal yang dilaksanakan pasemetonan Arya Kanuruhan, pada 9 Juli mendatang.
Apresiasi itu disampaikan, saat menghadiri ritual Ngeruak Karang dan Nanceb Waru di Desa Sibetan, Bebandem, Karangasem, Kamis (26/1/2023).
Sumardi mengatakan, ngaben massal merupakan sebuah sistem upacara yadnya yang dilaksanakan secara gotong royong.
Terhadap hal ini, dia mengakui masyarakat Karangasem secara umum sudah melaksanakannya, karena bisa menekan biaya yang dikeluarkan dari pelaksanaan upacara tersebut.
“Upacara seperti ini memang sudah sering dilaksanakan oleh warga lingkup Banjar, desa adat dan masyarakat umum. Jadi, kami sangat apresiasi pelaksanaan putra Yadnya ini. Sebab, dengan sistem gotong royong ini, maka mampu menghemat dan meringankan beban masyarakat atau masing-masing pemilik sawa karena biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar,” ungkapnya.
Senada dengan Sumardi, tokoh masyarakat Sibetan, I Wayan Gredeg, mengatakan, ngaben masal yang diikuti pasemetonan Arya Kanuruhan, masing-masing pemilik sawa dikenakan biaya Rp 2,5 juta.
Diakui biaya yang dikenakan itu mengalami peningkatan dari ngaben masal yang sudah sering dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya.
“Biaya yang dibebankan kepada bukan hanya untuk ngaben masal saja, juga menjadi satu dengan upacara atma wedana dan manusa yadnya,” jelasnya.
Koordinator upacara, I Komang Kisid, menjelaskan, pengenaan biaya sebesar Rp2,5 untuk masing-masing pemilik sawa masih cukup bijaksana, karena saling membantu sesama semeton.
“Mengawali prosesi ngaben masal, hari ini kami melaksanakan upacara ngeruak karang dan nanceb waru. Puncak pebangunannya akan dilaksanakan 9 Juli mendatang. Semoga upacara bisa berjalan dengan lancar tanpa hambatan,” katanya.
Sementara itu, Seksi upacara, Jro Mangku I Nyoman Jati, menjelaskan, untuk data ngaban per hari ini sebanyak 54 Dadia, untuk sawa lanang 119, sawa istri 110, sehingga total sebanyak 229 sawa. Warga yang ikut dari enam kecamatan, yakni Kecamatan Abang, Karangasem, Bebandem, Selat, Sidemen, dan Manggis. Dan dari luar Karangasem juga ada yang ikut, yakni semeton dari Singaraja.
“Dihitung dari jumlah KK, semeton yang ikut ngaben saja sebanyak 1.365 KK. Selanjutnya ngelungah 60 penglungahan, untuk upacara ngerorasnya jumlahnama lanang 172 , istri 172, sehingga total nama yang ngeroras 344 dari 61 dadia dengan jumlah KK pengerjaan 1.613 KK. Upacara akan di puput Ida Pedanda dari 21 gria dan dalem ngulapain sebanyak 20 dalem,” pungkasnya. (wat)