BANGLI-Pohon bunut berdiameter lumayan besar tumbang di Desa Yangapi, Kecamatan Tembuku Bangli,Kamis (8/9) sekitar pukul 02,00 WITA dini hari.
Akibat musibah itu, arus lalu lintas Desa Suter- Desa Yangapi lumpuh dalam beberapa jam. Selain itu, palinggih di Pura Dadia Pasek Gelgel, Br. Metro Kelod, Desa Yangapi, Tembuku, Bangli mengalami rusak parah tertimpa pohon bunut.
Palingih yang rusak diantaranya palinggih gedong betel, Sanggaran dan tembok penyengker Pura sepanjang kurang lebih enam meter. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun kerugian material yang ditimbulkan diperkirakan mencapai Rp 60 juta.
Baca juga : Ala Ayuning Dewasa 9 September 2022 : Hati-Hati Banyak Gangguan !
Pengempon Pura Dadia Pasek Gelgel Metro Kelod, Penyarikan Nyoman Pujung menuturkan musibah tersebut diperkirakan terjadi pukul 02.00 Wita, Kamis (8/9/2022) dini hari.
“Kondisi pohon sudah lapuk, dan semalam sempat diguyur hujan deras,”tuturnya.
Ia mengungkapkan, sebelumnya pengempon pura sudah empat memangkas pohon ae, sementara poho bunut yang tumbang ini menempel di pohon ae tersebut dengan kondisi batang pohon yang memang sudah sangat lapuk mengingat usianya sudah mencapai ratusan tahun.
Baca juga : Operasi Yustisi, Petugas Gabungan ‘Obok-obok’ Kuta Selatan
“Tumbangnya pohon berukuran cukup besar ini melintang ke arah timur, sehingga menutup akses jalan dari Desa Yangapi menuju Desa Tembuku,”katanya.
Sementara Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli, I Ketut Agus Sutapa ditemui dilokasi mengaku baru menerima laporan tersebut sekitar pukul 05.00 wita. Tak berselang lama, pihaknya langsung turun ke lokasi untuk melakukan pemotongan dan pembersihan pohon tumbang agar akses jalan bisa dilalui kendaraan lagi.
“Kita telah melakuan evakuasi ranting dan dahan pohon. Arus lalu lintas yang sempa lumpuh kini sudah kembali bisa lancar,”imbuh Sutapa.
Dia mengimbau untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan, masyarakat tetap siaga dan waspada serta kenali akan potensi ancaman bencana disekitar.
“Masyarakat juga kita minta untuk tidak ragu-ragu menghubungi BPBD guna mengurangi resiko atau meminimalisir dampak-dampak bencana. (dus,yan)