BANGLI – Penglipuran Village Festival VIII secara resmi dibuka oleh Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf, Rizki Handayani Mustafa, Selasa (7/12/2021).
Panitia Penglipuran Village Festival I Nengah Sudibia menyebutkan, latar belakang Penglipuran Village Festival yakni untuk melestarikan kearifan lokal. Terbukti dari pelaksanaan village festival sejak tahun 2013, sanggar mulai hidup dan para generasi muda pengelipuran mulai mau belajar menari. “Sejak adanya festival ini kreatifitas generasi muda mulai bangkit,” katanya.
Kegiatan festival tahun ini, diisi berbagai macam lomba dan parade budaya kearifan lokal desa Penglipuran diantaranya, parade nilem, ngusaba bantal, ngaturang utpeti, barong ngelawang serta fragmen tari tentang gugurnya pahlawan Bangli Anak Agung Anom Mudita.
“Kami juga menggelar pameran produk UMKM dan pameran bonsai,”katanya. Festival akan dilaksanakans selama 6 hari, dan akan ditutup Sabtu (11/12/2021) nanti.
Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta dalam sambutannya mengatakan Desa Wisata Penglipuran adalah desa wisata terbaik yang ada di Kabupaten Bangli. Berbagai predikat nasional dan internasional sudah diraih oleh desa Wisata Penglipuran. “Desa Wisata Penglipuran juga menyabet predikat sebagai salah satu desa terbersih di dunia dan Sustainable Destination Top 100 versi Green Destination Fondation,” sebut Sedana Arta.
Kata dia, pemilihan tema “Green Destination Berbasis CHSE” pada festival tahun ini sangat tepat dalam situasi pariwisata di tengah pandemi Covid-19, dimana faktor kesehatan dan keamanan menjadi salah satu aspek penting dalam industri pariwisata.
Lebih lanjut disebutkan, dirinya sangat mengapresiasi event tahunan ini sebagai ajang untuk mempromosikan potensi pariwisata di Kabupaten Bangli.
“Lewat even ini, kita harap tahun industri pariwisata akan bangkit kembali sehingga perekonmian masyarakat kembali pulih,” sebutnya.
Sementara itu Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Event Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rizki Handayani Mustafa dalam sambutannya mengatakan dimasa pandemi pihaknya tetap mendorong adanya festival-festival masyarakat, tapi dengan tetap menerapkan prokes secara ketat.
Disinggung soal target kunjungan wisman, sebut dia, pihaknya idak menargetkan tingkat kunjungan wisatawan. Namun pihaknya, lebih mengutamakan bagaimana membangkitkan semangat masyarakat dan belajar melaksanakan event ke depan. (dus,dha)