![](https://i0.wp.com/wartabalionline.com/wp-content/uploads/2021/11/kiri-ke-kanan-Direktur-Teknik-Direktur-Utama-dan-Direktur-Umum-PDAM-Badung.jpg?fit=1164%2C655&ssl=1)
KUTA – Setelah sempat mengalami penurunan drastis sejak Februari 2021, pendapatan PDAM Tirta Mangutama Kabupaten Badung mulai menunjukkan geliat positif. Dari awalnya hanya berkisar antara Rp 11 miliar/bulan, naik menjadi Rp 12 miliar pada bulan Oktober 2021 lalu.
“Pendapatan kami di bulan Oktober ini sama dengan di bulan Januari, yakni mulai ke Rp 12 Miliar. Kalau bulan-bulan sebelumnya, itu berkisar antara Rp 11 Miliaran,” ungkap Direktur Utama PDAM Tirta Mangutama Kabupaten Badung Wayan Suyasa, didampingi Direktur Teknik Made Suarsa dan Direktur Umum Made Sugita, Senin (8/11/2021).
Pendapatan tersebut diakui, masih belum mencapai kebutuhan produksi, yang sesungguhnya berada pada angka Rp 14,5 miliar. Namun atas berbagai upaya yang dilakukan, produksi akhirnya bisa tetap jalan tanpa mengurangi kualitas.
“Cash flow kami amankan. Evaluasi selalu kita lakukan, tentunya dengan melihat hal-hal apa saja yang bisa diefisiensi ataupun ditunda. Agar target akhir ini aman, yaitu BEP,” ungkapnya sembari menyebut, jika sebelum pandemi, pandapatan PDAM Badung mencapai angka Rp 20 Miliar/bulan.
Pandemi Covid-19 adalah faktor yang sangat mempengaruhi penurunan pendapatan PDAM Badung. Karena banyak yang mengurangi konsumsi air, bahkan berhenti menggunakan air. Namun itu dirasa sudah berangsur-angsur membaik seiring pemulihan ekonomi di sektor pariwisata.
Di samping pendapatan yang terbilang rendah, PDAM Badung kini juga diakui sedang menghadapi cobaan kaitan dengan musim hujan. Meski hujan membawa air yang melimpah, namun di sisi lain kerap membuat sumber air baku menjadi keruh.
“Sebagai antisipasi, kami pastikan memiliki banyak pompa cadangan. Mengingat pelayanan tidak boleh berhenti,” sebutnya.
Memastikan layanan tetap berlangsung optimal, Suyasa mengatakan pihaknya telah melakukan sejumlah simulasi guna meminimalisir risiko. Bukan hanya itu, agar kebutuhan air bersih pelanggan tetap terpenuhi ketika terjadi gangguan, maka pihaknya juga menyediakan layanan air tangki.
“Layanan itu kami berikan secara gratis,” ucapnya sembari berharap agar masyarakat utamanya yang ada di daerah perbukitan, agar memiliki tempat penampungan air sebagai cadangan ketika terjadi gangguan suplai. (adi/jon)