GIANYAR – Bali kembali kehilangan sosok maestro yang memiliki peranan besar dalam seni tari. Beliau adalah Dr I Nyoman Cerita SST MFA asal Banjar Sengguan, Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati, Gianyar.
Pencipta tari kreasi baru Satya Brasta yang juga dosen ISI Denpasar itu menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit Ganesha di Desa Celuk, Sukawati, Senin 18 Oktober 2021 pukul 19.45 WITA. Ia diketahui memiliki riwayat asam lambung dan menjelang meninggal mengeluh sesak pada ulu hati.
Putra bungsu almarhum, I Kadek Puriartha (35) menuturkan kondisi ayahnya sejauh ini sehat. Bahkan, pada Sabtu 16 Oktober 2021, I Nyoman Cerita melatih tari kebesaran di SMPN 1 Singaraja.
“Bapak berangkat ke Buleleng diantar sopir dan menginap semalam. Minggu (17 Oktober 2021) sore tiba di rumah. Kondisinya masih seperti biasa. Nah, menjelang dini hari, bapak gelisah luar biasa kemudian dibawa ke rumah sakit,” ujar I Kadek Puriartha, Selasa 19 Oktober 2021.
Semasa hidup, Nyoman Cerita dikenal sebagai mahaguru yang totalitas dalam berkesenian. Banyak karya seni ciptaannya tetap hidup di tengah-tengah masyarakat seperti Tari Satya Brasta (1989), Tari Garuda Wisnu Kencana, Tari Barong Api, Tari Sekar Pucuk Bang yang jadi maskot Kabupaten Gianyar, Tari Sekar Gumitir (maskot Kabupaten Bangli), serta karya-karya tari lainnya.
Mendiang yang sudah malang melintang keliling dunia membawa misi kesenian itu meninggal di usia 60 tahun. Ia meninggalkan seorang istri, Ni Made Seri (63), dua orang anak, serta tujuh orang cucu. Jenazah rencana diaben, Minggu 24 Oktober 2021. (jay)