BANGLI – Hingga awal Agustus 2021, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli mencatat 25,9 ton ikan budidaya milik warga mati akibat semburan belerang di Danau Batur, Kecamatan Kintamani. Petugas dibuat kewalahan untuk evakuasi serta mencari tempat penampungan bangkai ikan.
Menyikapi kondisi tersebut, petugas PKP mempraktikkan pembuatan pupuk dari bangkai ikan ke warga Kedisan. “Kami tidak lagi mengirim bangkai ikan ke luar seperti dilakukan sebelumnya,”ujar Kadis PKP Bangli, I Wayan Sarma.
Hampir setiap hari, kata I Wayan Sarma, menurunkan tim dari penyuluh perikanan dan penyuluh pertanian untuk mempraktikkan pembuatan pupuk dari bangkai ikan di lahan pertanian sekitar Danau Batur.
Ia menjelaskan pembuatan pupuk tidak terlalu sulit. Bangkai ikan dicampur molase, ditaburi decomposer, kemudian diletakkan pada lobang, ditaburi dengan dedak, lanjut ditimbun. “Melalui edukasi ini, kami berharap petani bisa melakukan penanganan bangkai ikan secara mandiri sekaligus menekan pencemaran danau akibat bangai ikan yang mulai membusuk”harapnya.
Sarma memekirakan semburan belerang masih terjadi karena warna air masih hijau keputihan dan masih tercium bau belerang. Karenanya, kematian ikan sbagai dampak semburan itu akan terus terjadi. (dus)