GIANYAR – I Ketut Suwela (70) ketiban apes. Warga Banjar Suwat Kaja, Desa Suwat, Kabupaten Gianyar itu kehilangan enam karung gabah yang dititip di slip atau tempat penggilingan padi. Korban dalam laporannya mengalami kerugian Rp 700 ribu.
Hilangnya gabah baru diketahui, Minggu 11 April 2021 sekitar pukul 07.00 WITA oleh penjaga selip I Nyoman Regog (65). “Saksi yang baru membuka pintu melihat ada gabah tercecer di luar tembok. Merasa curiga, dia langsung menghubungi para pemilik gabah,”kata sumber petugas.
Tiba di TKP, korban bergegas mengecek gabahnya. Ia pun kaget lantaran enam karung gabahnya hilang. “Korban langsung melaporkan adanya kejadian itu ke Polsek Gianyar,” ungkap sumber.
Bendesa Adat Suwat Ngakan Putu Sudibya kepada WARTA BALI mengatakan, kasus pencurian gabah di tempat penggilingan padi milik desa adat itu baru kali pertama terjadi. “Warga sudah biasa menaruh gabah usai dijemur di tempat penggilingan karena selama ini aman-aman saja,” kata Sudibya.
Sehari sebelum kejadian, kata Sudibya, korban sempat melihat posisi karung gabahnya agak miring. Hanya, ia tidak terlalu mempedulikan dan juga tidak menghitung. Dari adanya pencurian tersebut, ia mengimbau warganya agar lebih waspada. “Selesai menjemur gabar lebih baik dibawa pulang karena tidak ada jaminan keamanan dititipkan di selip,” harap bendesa yang pernah berprofesi sebagai wartawan ini.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Gianyar Kompol I Gusti Ngurah Yudistira mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan. “Anggota masih lidik terkait adanya laporan itu. Mudah-mudahan segera terungkap,” tandasnya. (jay)