GIANYAR – Sempat mereda selama beberapa bulan, pencuri spesialis pratima kembali beraksi di Gianyar. Pelaku menyasar Pura Desa Adat Tegallantang di Kelurahan Ubud, Kamis 25 Maret 2021. Pratima Ida Bhatara Rambut Sedana Lanang-Istri beserta bunga emas dilaporkan hilang.
Bendesa Adat Desa Tegallantang I Gusti Putu Gede Suradnya mengatakan, hilangnya pratima dan benda sakral tersebut diketahui kali pertama oleh jro mangku lingsir. “Pemangku saat bersih-bersih melihat pintu pelinggih Pura Desa dalam kondisi terbuka. Setelah dicek, pratima Rambut Sedana dan sekar emas (bunga emas) raib,”kata Suradnya.
Dari rekaman CCTV salah satu hotel di sekitar TKP, pelaku beraksi seorang diri sektar pukul 04.15 WITA. Sampai depan pura, ia clingak clinguk memantau situasi. Setelah merasa aman, garong yang belum teridentifikasi itu masuk dengan memanjat tembok.
Setelah mengambil pratima, pelaku kabur dengan melompati tembok belakang pura kemudian lari menuju utara menyusuri pematang sawah. “Sampai di villa budaya jejaknya hilang,”ungkap Suradnya.
Pihak Desa Adat mengalami kerugian sekitar Rp 60 juta. “Kerugian tidak seberapa, tapi aci (upacara) yang banyak dan kesakralannya karena pratima itu masih anyar (baru dibuat) sekitar Mei 2020,” ujarnya.
Pura disatroni pencuri itu berada di utara wantilan yang dikunjungi Mendagri Tito Karnavian untuk meninjau vaksinasi Covid-19, Selasa 23 Maret 2021. Setelah menerima laporan, Polsek Ubud melakukan olah TKP. Penyelidikan juga mengerahkan anjing pelacak.
Kapolsek Ubud AKP I Gede Sudyatmaja mengatakan masih melakukan penyelidikan. Barang yang dilaporkan hilang berupa sepasang patung rambut sedana lanang istri yang di bagian badan terdapat uang kepeng serta pererai (kepala) dari kayu diprada dan berisi emas, dan delapan tangkai bunga emas. “Satu pererai patung rambut sedana (istri) tertinggal di TKP,”ungkapnya.
Catatan WARTA BALI, pencurian pratima di Gianyar cukup meresahkan. Sederet kasus yang belum terungkap yaitu pencurian pratima di Pura Taman limut lokasi Desa Pengosekan, Ubud (tahun 2020), Pura Gunung Sari di Desa Buruan (tahun 2020), Pura Dalem Sakti, Desa Adat Petemon, Pejeng Kelod, Tampaksiring, Gianyar (tahun 2020), Pura Sakenan di Banjar Tengah Blahbatuh, Desa Blahbatuh (tahun 2021), Pura Bendesa Mani Emas Batan Tingkih, Banjar Kesian, Desa Lebih Gianyar (tahun 2021) dan sekrang di Pura Tegallantang, Desa Adat Tegallatang, Kelurahan Ubud. (jay)