DENPASAR – Di saat daerah lainnya sudah memulai memunculkan pebiliar junior berkualitas di even-even nasional dan bersaing dengan para seniornya, Bali masih kesulitan memunculkan pebiliar junior untuk putra dan putri untuk bisa bersaing di level lebih tinggi. Mereka masih hanya bisa berprestasi di even-even lokal Bali saja dan itupun masih sering tergilas oleh para seniornya.
Kondisi itu membuat hampir tidak ada pebiliar putra dan putri junior yang bisa berbicara lebih di even nasional apalagi internasional. Beberapa faktor klasik menjadi kendala seperti masalah utama yakni anggaran. “Anggaran sangat minim yang ada di organisasi olahraga kami sehingga sulit untuk mengirimkan pebiliar junior putra atau putri seperti dengan mengirimkan ke sebuah even nasional selama ini. Tapi setidaknya kami seperti di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) selalu menyisipkan satu atau dua pebiliar junior dengan tujuan untuk menmabahk jam terbang mereka. Dominasi pengiriman masih dipegang peiliar senior dan itu-itu saja,” kata Wakil Ketua Umum Pengprov POBSI Bali Willy Soedarno, Rabu (13/5/2020).
Meski demikian versinya, Bali tidak pernah absen mengirimkan pebiliar di even nasional yang merupakan agenda resmi dari PB POBSI seperti kejurnas, pra-PON dan wakil di PON . “Selain kendala anggaran juga pastinya kami kesulitan dengan adanya bapak angkat yang permanen. Khusus junior jika mengikuti even nasional diluar PB POBSI jika tidak dari anggaran KONI Bali dan Ketua Umum POBSI kami pak Dino Dinatha atau dari pihak sponsor yang sifatnya sementara saja ya para pebiliar tersebut mengeluarkan biaya sendiri,” tutupnya.(ari)