BADUNG – Bali Beach Conservation Project (BBCP) Phase II Konstruksi Pantai Samigita (Seminyak, Legian, Kuta) akan dimulai pada bulan Desember tahun ini. Kegiatan diawali proses demolish atau pembongkaran terhadap sand stopper dan satu breakwater eksisting.
Dalam sosialisasi yang digelar di Kantor Camat Kuta pada Rabu (20/11/2024), Kepala Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pelaksana Jaringan Sumber Air (PJSA) Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida, Gede Lanang Sunu Perbawa mengungkapkan bahwa secara garis besar BBCP Phase II Pantai Samigita terbagi dalam dua pekerjaan. Yakni pekerjaan breakwater (pembangunan 4 breakwater baru dan 1 modifikasi) serta pekerjaan pengisian pasir (sand nourishment).
“Untuk sand nourishment ada di tiga area. Yakni area Pantai Sekeh, Pantai Kuta dari utara Pantai Jerman sampai Pullman, serta area Legian hingga Seminyak,” ungkapnya. Diakui dia, pekerjaan tersebut bisa juga menjadi semacam solusi mengurangi dampak abrasi yang terjadi di Pantai Samigita. Melalui langkah tersebut, kondisi pantai diharapkan dapat terjaga dengan baik dan mampu menunjang segala aktivitas masyarakat, termasuk aktivitas adat dan pariwisata.
Hal senada disampaikan oleh PPK Sungai Pantai II BWS Bali Penida, Danang Raditya. Kata dia, Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) terhadap proyek tersebut sudah terbit pada bulan November ini, dengan masa pengerjaan selama dua tahun hingga 2026. “Karena ini dilaksanakan di daerah pariwisata, maka mendekati akhir tahun pasti akan ada banyak event. Kaitan dengan hal tersebut kami pastikan akan ada penyesuaian kegiatan,” ungkapnya.
Di bulan Desember, kata dia, yang akan dilakukan yakni pekerjaan demolish terhadap sand stopper di area Pantai Sekeh dan breakwater eksisting di belakang Discovery. Yang mana dalam pelaksanaannya, tentunya memperhitungkan pula kondisi pasang surut air laut.
Setelah itu, maka akan dilakukan pembangunan terhadap breakwater yang diperkirakan terlaksana pada bulan Maret atau April tahun 2025. Sebelum dilaksanakan pembangunan, akan diawali dengan langkah distribusi material dibutuhkan. “Tentunya ini tetap kita koordinasikan, termasuk jalur yang akan dilalui baik darat maupun laut,” imbuhnya sembari meminta dukungan berbagai pihak dalam hal kelancaran pelaksanaan proyek.
Lebih lanjut untuk diketahui pula, tahap pengisian pasir rencananya baru akan dilakukan pada akhir tahun 2025. Material pasir akan diambilkan dari perairan Pantai Jimbaran, dengan karakter hampir sama dengan pasir yang saat ini ada di Pantai Samigita. (adi,dha)