TABANAN – Setelah bertahun-tahun tidak memiliki tempat permanen dan sempat beberapa kali menyewa, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Tabanan mulai menempati kantor baru di Sanggulan, Kediri, sejak Senin (18/11/2024).
Setelah diawali dengan pemelaspasan yang dilakukan bertepatan dengan Purnama kelima Sabtu (16/11), pelayanan perizinan dan non perizinan DPMPTSP mulai berkantor di Gedung Baru Jalan Gatot Subroto II, Sanggulan sejak Senin kemarin.
Sampai saat ini sudah ada 17 desk pelayanan yang disiapkan untuk melayani masyarakat yang mengurus. Pelayanan perizinan di gedung baru di Sanggulan berdasarkan surat permakluman Plt. Kepala DPMPPTSP IGN Supanji Nomor : 053/5020/DPMPTSP/
“Pelayanan secara berangsur-angsur mulai dilakukan di gedung baru,” ungkap Plt Kadis DPMPPTSP Tabanan IGN Supanji.
Pelayan secara bertahap ini, juga untuk memastikan semua sistem berjalan dengan baik termasuk kesiapan instansi yang membuka loket untuk pelayanan satu pintu. Termasuk juga untuk internet yang memadai.
“Nanti akan dilaunching bertepatan dengan Hut Kota Tabanan ke 531 , 29 November mendatang,” sebut Inspektur Tabanan ini.
Dikatakan, di gedung DPMPPTSP yang baru di Sanggulan ini akan membuka 17 pelayanan termasuk melibatkan 17 instansi lain di luar pemerintahan. Untuk langkah tersebut akan dibuat perjanjian kerja sama (PKS) agar bisa membuka pelayanan di DPMPTSP. Pelayan di luar pemerintah diantaranya BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan, pelayanan Pos, kepolisian, kejaksaan , POS, Badan pertanahan serta instansi lainnya.
“Rencananya, akan ada 17 loket untuk melayani masyarakat yang mengurus perizinan maupun non perizinan,” sebutnya.
Sementara itu, pantauan di lokasi, pelayanan sudah mulai berjalan dengan baik. Beberapa masyarakat juga tampak mengurus perizinan termasuk di loket BPN. Dengan gedung yang baru dna representatif ini, pelayan Perijinan di Tabanan semakin baik.
Seperti diketahui, sebelumnya DPMPPTSP tidak memiliki gedung tetap. Sempat meminjam salah satu gedung di Museum Subak, kemudian menyewa ruko di wilayah Sanggulan Kediri, kemudian menempati museum Sagung Wah di areal Taman Bung Karno sebelum akhirnya pindah ke gedung yang baru saat ini. (jon)