BULELENG – Tahapan pesta demokrasi menuju Hari Pemungutan Suara Pilkada Serentak tanggal 27 November 2024, khususnya tahapan kampanye berupa debat publik pasngan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Buleleng tahun 2024 disikapi serius KPU Kabupaten Buleleng.
Tak hanya mengevaluasi beberapa agenda debat pertama dan kedua yang dapat memicu keributan, melalui rapat koordinasi (rakor) melibatkan line official (LO) dan admin dari kedua paslon juga dibahas teknis debat ke tiga dengan tema ‘Implementasi Otonomi Daerah di Kabupaten Buleleng’.
“Iya, hari kita menggelar rakor persiapan debat ketiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Buleng yang akan dilaksanakan hari Rabu, 20 November 2024,” tandas Ketua KPU Buleleng Komang Dudhi Udiyana saat membuka rakor persiapan debat ke tiga paslon Bupati dan Wabup Buleleng di Berutz Bar Singaraja, Senin (18/11/2024).
Dudhi didampingi Putu Arya Suarnata selaku anggota KPU Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Pertisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia menegaskan rakor juga diharapkan mampu menyempurnakan pelaksanaan debat publik ketiga Paslon Bupati dan Wabup No Urut 1, I Nyoman Sugawa Korry – Gede Suardana dan Paslon No Urut 2, I Nyoman Sutjidra – Gede Supriatna.
“Beberapa persoalan, kendala pada debat kedua seperti penyampaian yel dari pendukung paslon dan sesi pres reliese paslon paska debat sudah dibahas dan sepakat ditiadakan, sehingga debat publik sebagai bagian dari kampanye dapat digunakan sebaik-baiknya oleh kedua paslon menyampaikan visi dan misinya agar diketahui publik,” tandas Dudhi dibenakan Arya.
Selaku anggota KPU Buleleng Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM, Arya Suarnata menambahkan kendala pada debat kedua sudah dievaluasi agar tidak terjadi lagi pada debat ketiga pada hari Rabu, 20 November 2024 di Banyualit Spa & Resor Lovina.
Ia menambahkan, secara teknis ada juga beberapa penyempurnaan antara lain ketersediaan jaringan internet melalui kerjasama dengan Diskominfosanti Buleleng yang tetap dilaksanakan pada debat ketiga.
“Penyampaian yel para pendukung paslon sepakat ditiadakan, kita kembalikan sesuai ketentuan hanya tepuk tangan, pengetatan jumlah pendukung paslon yang bisa masuk ruang debat dan sesi pers reliese ditiadakan namun rekan-rekan jurnalis dipersilahkan meliput langsung kegiatan,” tegasnya.
Suarnata berharap rakor yang akan dilanjutkan gladi bersih debat ketiga paslon dengan sub tema Hubungan Pusat-Daerah, Harmonisasi Perencanaan Pembangunan, Pajak dan Retribusi Daerah Untuk Rakyat, Menggali Sumber Pendapatan Daerah untuk siapa ?, Membentuk Manusia Dengan Keperibadian Humanis, Moderat dan Anti Kekerasan, serta Mengimplementasikan Pemerintah Daerah yang Inklusif ini dapat memberikan gambaran, referensi bagi masyarakat untuk menentukan pilihannya. (kar/jon)