BPC PHRI Kabupaten Klungkung mengadakan talkshow terkait pariwisata berkelanjutan
KLUNGKUNG – Konsep pariwisata berkelanjutan kini menjadi perhatian banyak pihak. Tidak terkecuali Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Klungkung sebagai salah satu komponen pelaku pariwisata.
PHRI melihat pariwisata berkelanjutan memberikan dampak positif tidak sebatas lingkungan, sosial juga ekonomi masyarakat. Peran pemerintah dalam mengimplementasikan kebijakan dan regulasi dalam mendukung pariwisata berkelanjutan menjadi hal penting.
Karena itu, PHRI Klungkung memanfaatkan momentum Pilkada 2024 ini untuk menyelami, mendalami visi dan komitmen pasangan calon (paslon) dalam mendukung industri pariwisata,khususnya terkait konsep pariwisata berkelanjutan.
Dalam talkshow yang dirangkaikan dengan sosialisasi dan pelatihan BPC PHRI Klungkung mengambil tema, peran industri perhotelan dan restoran dalam mendukung pariwisata berkelanjutan, berlangsung di Nusa Penida, Senin (18/11/2024), mengundang ketiga paslon bupati-wakil bupati Klungkung.
Namun yang datang hanya dua paslon yakni paslon nomor 2 yakni pasangan ade Satria-Tjokorda Surya (Satriya) dan paslon nomor 3,Ketut Juliarta-Made Wijaya (Jaya). Sedangkan paslon nomor 1, Made Kasta-Ketut Gunaksa (AstaGuna) tidak menghadiri undangan tersebut.
Ketua PHRI Kabupaten Klungkung I Putu Darmaya menyampaikan, PHRI sengaja mengundang tiga paslon sebagai narasumber karena ingin mendalami program masing-masing paslon dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan.
Ia mengatakan, bagaimana kebijakan paslon mengelola destinasi wisata yang ramah lingkungan, pemberdayaan komunitas lokal, dukungan infrastruktur untuk pariwisata berkelanjutan, promosi pariwisata yang berorientasi pada keberlanjutan, peran pemerintah dalam regulasi dan pengawasan serta kolaborasi pemerintah dengan komponen pariwisata yang ada.
“Kami ingin tahu sejauh mana komitmen para paslon dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan. Jika visi dan komitmennya jelas,kebijakan dan regulasi serta pengawasan yang dibuat tegas maka pariwisata menjadi berkualitas. Pariwisata berkualitas tentunya akan melahirkan pariwisata berkelanjutan,” terang Putu Darmaya.
Menurut Darmaya ada beberapa hal penting yang mesti harus menjadi perhatian dalam mewujudkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.Diantaranya infrastruktur dasar, salah satunya jalan.
“Jalan itu ibarat wajahnya pariwisata. Itu welcome nya kita. Akses yang baik akan memudahkan wisatawan dan mereka merasa nyaman. Akses yang lebih baik membuka peluang ekonomi baru,”tandas Darmaya.
Selain jalan,soal sampah juga dinilainya sebagai hal penting yang harus diperhatikan. Sebab, jika masalah sampah tidak dikelola dengan baik,bisa menurunkan citra kepariwisataan.
“Wisatawan cenderung menghindari destinasi yang kotor dan tidak terawat, sehingga dapat menurunkan jumlah kunjungan. Kalau sampah banyak,khawatir seperti (nasib) Wakatobi, ditinggalkan (wisatawan),” demikian Darmaya. (yan)