Pelinggih Meru Tumpang Telu Pura Dalem Desa Adat Timuhun,Kecamatan Banjarangkan ambruk diterjang angin kencang
KLUNGKUNG – Sejumlah tokoh masyarakat Desa Adat Timuhun,Kecamatan Banjarangkan,Kabupaten Klungkung menilai Pelinggih Meru Tumpang Telu Pura Dalem Timuhun ambruk murni akibat bencana alam.
Paska peristiwa itu, pengempon pura yakni warga Banjar Tengah, Desa Timuhun bakal menggelar paruman untuk langkah perbaikan. Terlebih pujawali di pura setempat akan dilaksanakan dalam waktu dekat sekitar 3 minggu,persisnya pada 18 Desember 2024.
Meru Tumpang Telu yang berdiri berjejer dengan pelinggih lainnya seperti Pelinggih Naga Basuki,Pelinggih Gedong Dalem,ambruk Sabtu (16/11/2024) sekitar pukul 15.00 Wita. Bangunan itu masih tampak melintang di antara tembok penyengker pura,Minggu (17/11/2024).
Saat peristiwa itu terjadi, Desa Timuhun dan wilayah sekitarnya sempat diguyur hujan deras disertai kilat dan angin kencang. Warga setempat tidak tahu bahkan tidak menduga terjadi Pelinggih Meru Tumpang Telu ambruk.
Kejadian itu justru diketahui pada petang hari ketika ada salah seorang warga setempat hendak menghaturkan sesajen. Menurut Kelihan Banjar Dinas Tengah Nyoman Suyasa ditemui di Pura Dalem Desa Timuhun, Minggu (17/11/2024), saat hujan deras disertai petir, ia malah khawatir dengan sejumlah pelinggih di Pura Pucak Jati yang lokasinya sekitar 700 meter arah timur dari Pura Dalem.
“Saya justru khawatir di Pura Pucak Jati, karena lokasi pura ada di dataran ketinggian. Terjadi bencana terjadi di Pura Dalem,” tandas Suyasa di dampingi sejumlah tokoh masyarakat seperti Wayan Buda Parwata serta petugas Bhabinkamtibmas Wayan Budiasa.
Suyasa mengatakan,peristiwa itu pertama kali diketahui oleh salah seorang warga yang hendak menghaturkan sesajen. Peristiwa itu kemudian diinformasikan kepada pemangku pura dan pengurus (kelihan).
Suyasa mengaku sudah berkoordinasi dengan pemangku pura dan disarankan setelah mengadakan ritual pemrelina,barulah bangunan itu akan dibersihkan.
“Nanti malam kami akan menggelar paruman bersama warga, untuk menentukan langkah perbaikan. Pastinya ini (bangunan) harus segera diperbaiki karena pujawali sudah dekat dan perbaikan harus sudah selesai sebelum pujawali,” ujar Suyasa.
Ternyata tidak saja pelinggih meru yang ambruk, menurut petugas bhabinkamtibmas, ada sebanyak 11 titik pohon tumbang di Desa Timuhun saat hujan deras, Sabtu (16/11/2024).
“Semuanya tumbang ke jalan,syukurnya tidak sampai ada menimpa rumah warga.Ad ajuga ting listrik terbuat dari beton sudah nyaris roboh,” ungkap Wayan Budiasa. (yan)