Pj Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika menyerahkan nota pengantar Ranperda APBD 2025 kepadaKetua Dewan Anak Agung Gde Anom didepan paripurna,Selasa (12/11/2024)
KLUNGKUNG – Dalam Rencana Pembangunan Daerah Kabupaten Klungkung tahun 2024-2026, prioritas pembangunan masih difokuskan pada pembangunan manusia berbudaya.
Diantaranya melalui peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan,daya saing sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur untuk mendorong peningkatan kualitas pelayanan publik,penanggulangan kemiskinan dan pembangunan perekonomian untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan percepatan reformasi birokrasi,mewujudkan birokrasi yang santun, berintegritas, akuntabel, responsif dan inovatif.
Hal itu diungkapkan Penjabat (Pj) Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika di depan sidang paripurna DPRD Klungkung,saat menyampaikan nota pengantar Ranperda APBD Kabupaten Klungkung tahun 2025,Selasa (12/11/2024).
Jendrika juga menyampaikan, dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia, alokasi anggaran pendidikan tahun 2025 dirancang sebesar 25 persen lebih dari total belanja daerah termasuk juga penggunaan dana alokasi umum (DAU) untuk bidang pendidikan juga diarahkan penggunaannya untuk pemenuhan standar pelayanan minimal bidang pendidikan.
Sesuai Surat Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan nomor S-116/PK/2024, Dana Alokasi Umum (DAU) yang diterima Pemkab Klungkung sebesar Rp 582 miliar lebih, menurun Rp 1,4 miliar lebih dibanding dengan rancangan yang dicantumkan dalam Raperda APBD tahun 2025.
Jendrika diminta penjelasan soal dukungan anggaran sektor pendidikan yang hanya naik 5 persen (dari ketentuan 20 persen) menyatakan, dalam rangka pembangunan sumber daya manusia (SDM) dirinya tetap mengupayakan adapeningkatan pengalokasian anggaran.
Jendrika mengisyaratkan karena ada perubahan sistem pembelajaran, kenaikan anggaran pendidikan 5 persen lebih pada tahun 2025 dirasa masih memungkinkan untuk peningkatan SDM.
“Namun demikian, (karena) sistem pembelajaran sebelumnya beda dengan sekarang. Kalau sebelumnya lebih banyak pembelajaran langsung tapi tahun 2025 lebih banyak online,”tandas Jendrika usai mengikuti paripurna.
Dalam beberapa pembelajaran ia menyatakan tetap dilaksanakan secara fisik (langsung) semisal pembelajaran kompetensi untuk pemenuhan jabatan.
“Walaupun (kenaikan) angkanya belum optimal, tapi kami optimis bisa meningkatkan SDM,”tegasnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabuapaten Klungkung Ketut Sujana dimintai pendapatnya mengatakan, kenaikan anggaran pendidikan 5 persen hanya dapat difokuskan untuk pendidikan karakter saja, sebagaimana ciri karakter dan kompetensi yang diharapkan diraih oleh peserta didik.
“Kita harapkan lebih dari 5 persen, siapa tahu seiring perjalanan dengan bupati baru ada perbaikan kebijakan selanjutnya. Inikan berpaku baru sama Pak Pj beliau wanti-wanti dengan mencermati perkembangan. Nanti bupati terpilih yang lebih banyak memiliki program dan pioritas yang mana,” demikian Sujana. (yan)