BULELENG – Upaya mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Buleleng, tidak hanya dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Pertanian, Dinas Lingkungan Hidup, Perumda Swatantra dan Perumda Pasar Argha Nayottama Buleleng bersama TNI dan Polri.
Sebagai ujung tombak pemerintahan dan paling dekat dengan masyarakat, Pemerintahan Desa (Pemdes) Ambengan Kecamatan Sukasada juga mulai bergerak mengembangkan program pertanian organik.
“Program strategis yang akan digulirkan awal tahun 2025 ini tidak hanya mendukung program ketahanan pangan nasional, tapi juga sekaligus melestarikan lingkungan,” tandas Kepala Desa/Perbekel Desa Ambengan Kecamatan Sukasada, Nyoman Seri disela-sela persiapan lahan pangan sehat, Kamis (7/11/2024).
Perbekel Seri menegaskan, program pertanian organik yang dikembangkan oleh petani Desa Ambengan tidak hanya diharapkan mampu menjaga ketahanan pangan daerah dan nasional tapi juga menghasilkan produk pertanian yang lebih sehat dan berkualitas karena bebas dari bahan kimia berbahaya.
“Program pertanian ini merupakan bagian dari komitmen Desa Ambengan dalam mendukung inisiatif ekonomi hijau, green economy,” terangnya.
Program ini juga diharapkan dapat menjaga lahan pertanian tetap subur secara berkelanjutan dan menghindari ancaman alih fungsi lahan.
“Kami ingin pastikan, tanah kembali subur dan mikroorganisme penyubur tanah tumbuh optimal. Hal ini penting agar lahan sawah tidak dialihkan, sehingga produksi pertanian tetap stabil,” tegasnya.
Dengan memiliki lahan persawahan sekitar 26 hektare, Perbekel Seri mengaku optimis, pemanfaatan lahan dengan program pertanian organik oleh Kelompok Subak Lawas, Subak Anyar dan Subak Gede mampu menjaga kesuburan lahan pertanian dan meningkatkan hasil panen menuju ketahanan pangan berkelanjutan.
“Dari uji coba pemanfaatan pupuk organik yang dilakukan bersama Ikatan Pengusaha Muda Pribumi Indonesia, hasilnya cukup memuaskan meskipun diterapkan pada lahan dengan kondisi tanah yang kurang ideal, seperti kelembaban dan pH tanah yang tidak seimbang,” terangnya.
Untuk mencapai hasil maksimal, Pemdes Ambengan hadir dengan mengalokasikan 30 % dari anggaran ketahanan pangan tahun 2025 untuk mendukung program pertanian organik ini.
Ia menambahkan, dengan tetap mengacu pada prosedur dan aturan yang ada, anggaran ketahanan pangan akan digunakan maksimal untuk penyediaan pupuk organik dan bibit berkualitas bagi petani, dengan harapan biaya pengelolaan lahan bisa ditekan, namun bisa meningkatan hasil panen dan mensejahterakan petani.
“Kami juga akan hadir langsung untuk membantu mendistribusikan pupuk dan bibit kepada petani, sehingga dapat mengurangi biaya pengelolaan lahan dan meningkatkan hasil produksi,” tandas Seri diapresiasi Sumerta.
Selaku petani, Komang Sumerta mengapresiasi program pertanian organik yang tidak hanya dapat menjaga kualitas lahan pertanian, tapi juga meningkatkan hasil panen hingga dua kali lipat, dari Rp 7 Juta menjadi Rp 13 Juta per musim panen. (kar/jon)