BULELENG – Pemanfaatan lahan/asset milik daerah seluas 2 hekter di wilayah Kelurahan Banyuasri Kecamatan Buleleng sebagai lahan produktif untuk ketahanan pangan daerah, mendapatkan apresiasi Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Muhammad Zamroni.
Tak hanya terobosan kreatif pemerintah daerah dalam memanfatkan asset yang dimiliki untuk kepentingan umum/masyarakat, inovasi Pemkab Buleleng dalam menggerakkan Dinas Pertanian, Dinas Lingkunggan Hidup serta Perumda Swatantra dan Perumda Pasar Argha Nayottama (PAN) Buleleng dalam menggarap lahan tidur untuk mewujudkan ketahanan pangan juga patut diapresiasi dan didorong sehingga bisa ditiru serta dikembangkan daerah lainnya.
“Hal ini juga merupakan bagian dari komitmen TNI bersama Pemkab Buleleng dalam memanfaatkan lahan kosong, dalam rangka ketahanan pangan,” tandas Pangdam Zamroni usai meninjau Hutan Kota Singaraja, Selasa (5/11/2024).
Pangdam Zamroni didampingi Pj. Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana, Damdim 1609/Buleleng Letkol. Kav. Angga Nurdyana menegaskan program kolaboratif TNI bersama Pemkab Buleleng dalam pemanfaatan lahan kosong/tidur ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam mewujudkan ketahanan pangan daerah.
“Kita berharap nanti tempat-tempat lain yang belum termanfaatkan bisa bersama-sama TNI, pemeritah daerah dan masyarakat untuk kita manfaatkan. Seperti pemanfaatan lahan ini untuk kegiatan bertanam, perannya cukup besar termasuk pengendalian inflasi,” tandas Zamroni dibenarkan Lihadnyana.
Selaku Pj. Bupati Buleleng sekaligus penggagas Hutan Kota Singaraja, Ketut Lihadnyana menyatakan karya nyata dari kolaborasi TNI bersama Pemkab Buleleng merupakan terobosan untuk mewujudkan ketahanan pangan daerah dan pengendalian inflasi yang disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan masyarakat di Kabupaten Buleleng.
Kepala BKPSDM Provinsi Bali ini menegaskan, sebagai salah satu dari lima daerah di Bali yang diukur indeks harga konsumennya.
“Tidak semua kabupaten/kota di Bali diukur indeks harga konsumennya, ini Buleleng, Denpasar, Badung dan Tabanan. Apa dampak dari karya nyata ini bahwa sesuai dengan data yang direliese kemarin, Buleleng inflasinya paling kecil di Bali. Kenapa paling kecil, karena ini sudah bisa memasok bahan pangan ke pasar,” terangnya.
Melihat manfaat reel ini, Lihadnyana tak hanya menyatakan sependapat, tapi juga mendukung langkah strategis TNI, berkolaborasi bersama Pemkab, Polri dan warga masyarakat dalam memanfaatkan lahan kosong untuk mendukung program ketahanan pangan nasional.
“Pemkab Buleleng berkomitmen, mendukung dan mendorong pemanfaatan lahan-lahan kosong untuk mewujudkan ketahanan pangan, sebagaimana arahan Bapak Presiden, itu memang harus bisa secara inline dari atas sampai kebawah harus bisa kita lakukan,” pungkasnya. (kar/jon)