Pj Bupati Klungkung (empat dari kiri) saat menerima kehadiran tim asesor Direktorat Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dalam rangka penilaian akreditasi RSUD Klungkung, Kamis (31/10/2024)
KLUNGKUNG – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Klungkung selain sebagai pusat pelayanan kesehatan, sebentar lagi juga bakal menyandang status sebagai institusi penyelenggara pelatihan di bidang kesehatan.
Sebelum menyandang status tersebut, rumah sakit plat merah ini harus memiliki standar fasilitas dan tenaga pengajar yang mumpuni serta akreditasi yang sesuai dari pemerintah atau lembaga terkait.
Tim asesor dari Direktorat Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan RI diantaranya, Dedeh Syaadah, Yun Inayani Satari dan Yosias Tiaumesa memberikan penilaian sekaligus pembinaan terkait beberapa aspek,Kamis (31/10/2024).
Pembinaan meliputi aspek organisasi, manajemen mutu, program peningkatan kompetensi, manajemen sumber daya manusia, penyelenggara kegiatan peningkatan kompetensi serta manajemen sumber daya.
Selain penilaian unsur tersebut, Tim juga melakukan peninjauan sarana dan prasarana kediklatan dari mulai kelas pembelajaran hingga skill lab yang berisi manekin untuk praktek pelatihan.
Penilaian akreditasi dan pembinaan itu dalam rangka persiapan RSUD menuju institusi atau lembaga penyelenggara pelatihan di bidang kesehatan. Kehadiran tim asesor diterima oleh Penjabat (Pj) Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika bersama Direktur RSUD Klungkung, dr Nengah Winata bersama jajaran manajemen,Kadis Kesehatan drg Gusti Ayu Dwijawati.
Menurut Jendrika, tahap akreditasi adalah salah satu upaya pemerintah untuk menstandarkan dan menjamin mutu institusi penyelenggara pelatihan bidang kesehatan di RSUD Kabupaten Klungkung.
“Ini merupakan bukti komitmen kami dalam upaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Mohon bimbingan dan arahan semoga RSUD Kabupaten Klungkung bisa lolos dengan akreditasi A,” ujar Pj Bupati Nyoman Jendrika.
Sementara itu, ketua rombongan tim asesor, Dedeh mengatakan, setelah akreditasi ini, nantinya dalam rangka meningkatkan kompetensi pegawai RSUD Kabupaten Klungkung, mereka tidak perlu keluar mengikuti pelatihan.
“Sebab RSUD Kabupaten Klungkung sudah mampu menyelenggarakan pelatihan sendiri dan tentunya ber SKP (Satuan Kredit Profesi),” demikian Dedeh Syadah.
Dengan pelatihan di lingkungan rumah sakit,peserta mendapat pengalaman langsung dengan kasus-kasus klinis nyata dan meningkatkan keterampilan mereka dibawah bimbingan profesional kesehatan berpengalaman. (yan)