KARANGASEM – 71 Ha luas lahan hutan lindung di lereng timur Gunung Agung terbakar sejak Selasa (29/10/2024) malam. Dugaan awal munculnya api karena gesekan pohon kering akibat kemarau panjang.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa, mengatakan, hasil koordinasi yang pihaknya lakukan dengan kelompok tani hutan (KTH), kebakaran tersebut berada di wilayah Kedampal, Desa Datah, Kecamatan Abang.
“Api terpantau lumayan besar. Tapi titik api berada jauh dari pemukiman warga,” ucap Arimbawa saat dikonfirmasi, Rabu (30/10/2024).
Arimbawa mengatakan, penanganan belum bisa dilakukan mengingat medan yang cukup sulit dijangkau. BPBD bersama pihak terkait segera menggelar rapat koordinasi untuk membuat skenario penanganan kebakaran tersebut.
“Ada dua skenario penanganan. Selain menggunakan helikopter, juga dilakukan dengan cara memodifikasi cuaca. Tapi skenario ini masih perlu dikaji lagi,” ucap Arimbawa.
Penanganan kebakaran hutan direncanakan menggunakan teknologi drone yang sebelumnya sudah dipelajari untuk pemetaan potensi rawan bencana dalam mengukur seberapa luas hutan yang terbakar.
Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik, BPBD Karangasem, I Nyoman Soko Wijaya mengatakan, titik kebakaran berada di ketinggian 1.300 hingga 2.300 mdpl.
“Saat ini, api tidak kelihatan hanya terlihat asap saja. Kebakaran mengarah ke atas sesuai tiupan angin. Luas lahan yang terbakar mencapai 75 Ha. Sebagian besar merupakan semak-semak, ilalang kering dan pohon,” ujar Sokawijaya. (wat)