Paslon gubernur dan wakil gubernur Bali, Made Muliawan Arya (De Gadjah)- Agus Suradnyana (Mulia-Pas) bersama Paslon bupati dan wakilbupati Klungkung, Ketut Juliarta-Made Wijaya, ditengah ribuan pendukungnya saat acara simakrama di Nusa Penida, Kamis (24/10/2024)
KLUNGKUNG – Kehadiran Made Muliawan Arya alias De Gadjah calon gubernur Bali, di tengah ribuan warga Nusa Penida,Kamis (24/10/2024) disambut yel-yel kemenangan. Paslon nomor urut 1 ini menyampaikan kepada pendukungnya, Nusa Penida memiliki Pantai Kelingking yang masuk daftar pantai terbaik di dunia 2023.
Dengan potensi tersebut, De Gadjah akan menjadikan Nusa Penida sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Dengan status KEK ini kata dia, pemerintah pusat memiliki kepentingan untuk mempercepat pembangunan perekonomian di Nusa Penida untuk menunjang industri pariwisata.
Pembangunan KEK ini diharapkan dapat mewujudkan percepatan pembangunan ekonomi di Nusa Penida yang saat ini tertinggal dibandingkan kawasan pariwisata lainnya di Bali seperti di Kuta, Badung dan Sanur, Denpasar yang sama-sama memiliki pesisir pantai berpasir putih.
“Tujuan utama pengembangan KEK adalah mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, serta meningkatkan daya saing,” jelas De Gadjah yang juga ketua DPD Partai Gerindra Bali ini.
Ia mencontohkan gambaran kawasan yang maju dengan status KEK ini dapat terlihat dari kawasan Mandalika yang ada di Pulau Lombok, NTB. Di Bali Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dapat dilihat di Serangan dan Sanur, Denpasar. Dengan status tersebut, pembangunan sarana prasarana, infrastruktur, fasilitas pendukung dan penataan wilayah dapat menjadi tanggung jawab pusat.
Senada dengan De Gadjah, paslon bupati dan wakil bupati Klungkung, I Ketut Juliarta – Made Wijaya (Jaya) menyatakan KEK menjadi program terbaik untuk membangun Nusa Penida. Pasalnya, menurut paslon nomor 3 ini, minimnya PAD Kabupaten Klungkung tidak mampu untuk membangun Nusa Penida secara ideal. Harus ada peran pemerintah pusat untuk menjadi tulang punggung pembangunan Klungkung.
Ketut Juliarta menyampaikan dengan dukungan pusat maka Nusa Penida dapat mengejar ketertinggalan pembangunan daerah pariwisata. Kebutuhan dasar seperti air dan listrik yang saat ini sering terjadi masalah dapat menjadi kebutuhan yang pertama-tama diselesaikan.
“Jika pembangunan pesat dengan fasilitas memadai tentunya akan meningkatkan perekonomian masyarakat. Wisatawan akan betah berwisata dan tinggal di Nusa Penida,” tegas Juliarta.
Juliarta optimis Presiden RI Prabowo Subianto akan mendukung Nusa Penida menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sehingga pusat memiliki tanggung jawab dan peran untuk pembangunan Nusa Penida.
“Kami dari paket Jaya bersama paket Mulia-PAS akan mengawal Nusa Penida masuk sebagai kawasan ekonomi khusus untuk mempercepat pembangunan Nusa Penida,” pungkasnya. (yan)