BADUNG – Deklarasi relawan untuk Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Badung Nomor Urut 1, Suyadinata (I Wayan Suyasa – I Putu Alit Yandinata) dan Mulia-PAS (Made Muliawan Arya – Putu Agus Suradnyana) tampak berbeda di tangan Ketua Panitia, I Wayan Sumantra Karang. Deklarasi Relawan Nusa Dua itu digarap apik layaknya sebuah pagelaran seni.
Mulai dari penyambutan terhadap Paslon hingga akhir kampanye, hadirin dimanjakan berbagai atraksi seni. Termasuk di antaranya drama tari singkat dengan alur cerita yang menggambarkan kondisi di wilayah pariwisata Kuta Selatan. Yang mana kesulitan air bersih dan kemacetan masih menjadi persoalan. Karenanya, dibutuhkan sosok pemimpin seperti Suyadinata dan Mulia-PAS yang diyakini mampu memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan tersebut.
Di akhir pementasan drama tari, juga dilakukan simulasi pencoblosan oleh dua tokoh berpengaruh asal Kuta Selatan. Mereka adalah I Nyoman ‘Koprok’ Karyana dan I Wayan Sukses, yang telah berhasil merebut kursi di DPRD Kabupaten Badung.
Untuk diketahui, kampanye tersebut dilaksanakan di Jalan Kurusetra, depan Banjar Bualu, Desa Adat Bualu, Kecamatan Kuta Selatan. Ketua Panitia Sumantra Karang mengungkapkan, lokasi tersebut sengaja dipilih atas sejarah yang terkandung di dalamnya. Jalan Kurusetra merupakan saksi bisu gerakan reformasi.
“Dengan ini, saya ingin semangat perjuangan itu tidak pernah luntur. Yang mana pada saat ini adalah untuk memenangkan Mulia-PAS sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Bali serta Suyadinata sebagai Bupati dan Wakil Bupati Badung,” ucapnya.
Banyak pihak yang disebut mendukung gelaran acara itu. Termasuk para seniman yang ada di wilayah Kuta Selatan, khususnya Bualu. Hal tersebut sekaligus menjadi cerminan bahwa Mulia-PAS dan Suyadinata, adalah Paslon yang memiliki komitmen pelestarian terhadap seni budaya.
“Saya yakin, di Desa Adat Bualu, Kelurahan Benoa, kita pasti menang. Karena masyarakat sudah tahu visi misi Paslon kita sangat luar biasa,” ungkapnya sembari menyebutkan target kemenangan di Kelurahan Benoa yang paling tidak berada pada angka 65 persen.
Sementara dalam sambutannya, Ketua Tim Pemenangan Mulia-PAS Provinsi Bali, I Kadek Budi Prasetya menyampaikan pentingnya satu jalur dalam kepemimpinan Pusat dan Daerah. Yakni Presiden dan Wakil Presidennya adalah Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, Gubernur dan Wakil Gubernurnya adalah Mulia-PAS, serta Bupati dan Wakil Bupatinya adalah Suyadinata.
Badung sendiri, kata pria yang akrab disapa Mr Rambo itu, merupakan daerah yang butuh perubahan. Karena baginya, defisit di daerah kaya merupakan hal yang sangat disayangkan. “Saya yakin Mulia-PAS dan Suyadinata mampu menghadirkan perubahan ini,” ucapnya dalam acara yang dirangkaikan Deklarasi Srikandi Suyadinata Nusa Dua tersebut.
Hal senada disampaikan oleh Ketua Tim Pemenangan Suyadinata Kabupaten Badung, AA Bagus Tri Candra Arka alias Gung Cok. Ketua OKK Golkar Badung itu mengatakan, Kuta Selatan adalah wilayah dengan potensi suara sebanyak 90-an ribu. Sebagai Paslon yang berkoalisi dengan masyarakat, Suyadinata diyakini mampu merebut suara di Kuta Selatan paling tidak sebanyak 70-an ribu suara.
“Suyadinata memiliki visi Sejahtera Bahagia Merata,” sebutnya sembari mengajak hadirin untuk senantiasa menyebarluaskan visi misi dan program Paslon Suyadinata dan Mulia-PAS.
Ucapan terimakasih yang mendalam, disampaikan oleh Calon Bupati Badung, I Wayan Suyasa. Rasa syukur itu ditujukan kepada berbagai pihak yang telah berkontribusi dan ikut berjuang memenangkan Suyadinata dan Mulia-PAS.
Suyadinata, sambung Suyasa, adalah Paslon yang memiliki visi Menuju Badung Sejahtera Bahagia dan Merata. Tentunya itu tanpa unsur paksaan, apalagi warna politik. “PAD Badung tentunya merupakan hak masyarakat. Jadi sebagai pemimpin, itu harus bisa diberikan secara merata kepada krama Badung,” tegasnya.
Sementara dalam penyampaiannya, Calon Wakil Bupati Badung, I Putu Alit Yandinata yang ketika itu mendampingi, membeberkan kembali sejumlah program dari Paslon Suyadinata. Di antaranya yakni Rp1 miliar ke setiap banjar adat di wilayah Badung, Rp2 miliar ke setiap desa adat, pemberian be celeng serangkaian menyambut perayaan Galungan, santunan kematian Rp25 juta, lansia Rp2 juta per bulan, serta Rp150 juta per tahun untuk subak dan nelayan.
“Kemudian dari sisi pendidikan, kami akan gatiskan mulai dari tingkat TK, SD, dan SMP. Sementara untuk tingkat SMA, itu di Provinsi,” sambungnya.
Masih berkenaan dengan pendidikan, Paslon Suyadinata memiliki program pembangunan universitas di Kabupaten Badung. Hal tersebut sekaligus dalan rangka mewujudkan progran 1 KK 1 Sarjana.
Kesehatan pun turut menjadi atensi. Semua digratiskan, dan tentu dibarengi dengan peningkatan kualitas pelayanan. Khusus di wilayah Kuta Selatan, juga direncanakan pembangunan Rumah Sakit Tipe C.
Bukan hanya itu, Suyadinata juga merencanakan pembangunan sport center di 6 kecamatan se-Kabupaten Badung. Semua program bersangkutan dipastikan sudah melalui tahap pengkajian menyeluruh, baik secara politik, sosial, dan budaya. “Kita yakin, kita akan lebih baik dari sebelumnya,” sambungnya seraya menyebut bahwa prinsip dari penggunaan anggaran asalah efektif, efisien, dan tepat sasaran atau tepat guna. (adi)