BADUNG – Sesuai dengan yang telah direncanakan, Camat Kuta Selatan belum lama ini telah melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Pengendalian Penduduk Non Permanen di wilayah Kecamatan Kuta Selatan. Rakor menghadirkan berbagai pihak, seperti TNI dan Polri, Desa dan Kelurahan, Desa Adat, Satpol PP, Linmas, Bakamda, serta FKUB.
Camat Kuta Selatan, Ketut Gede Arta tidak memungkiri, pelaksanaan rakor tersebut sekaligus menyikapi keributan di wilayah Desa Bualu yang terjadi belum lama ini. Agar persoalan tidak meluas ataupun kembali terjadi untuk ke depannya. “Pengendalian secara terukur sudah kita lakukan. Termasuk pemetaan dan mitigasi. Jadi ini adalah langkah penguatan melalui pendekatan personal dan pemahaman potensi gangguan kamtibmas,” ungkapnya ditemui Selasa (15/10/2024).
Kuta Selatan, sambung dia, merupakan wilayah pariwisata yang heterogen. Karenanya, dia berharap agar semua pihak ikut menjaga kondusifitas wilayah, sehingga perekonomian pun bertumbuh.
Ditegaskan dia, keributan yang terjadi belum lama ini, merupakan ulah dari oknum penduduk non permanen. Namun karena ulahnya, memberikan imbas kurang baik bagi penduduk non permanen lain. Bahkan ada yang sampai mengalami kesulitan dalam mencari tempat kos. “Jadi kita laksanakan rakor ini secara menyeluruh agar dampaknya tidak meluas kemana-mana dan mengganggu pertumbuhan ekonomi,” sambungnya.
Sebagai tindak lanjut dari rakor tersebut, nantinya akan dilakukan pemetaan untuk mengantisipasi kejadian-kejadian tidak diinginkan dan melakukan pengendalian. Termasuk melalui langkah pendekatan secara personal dan spiritual. “Nanti akan dilakukan semacam zona komunikasi, koordinasi, dan pendekatan secara personal di beberapa tempat. Apakah itu langsung di tempat mereka bekerja atau di tempat lain,” pungkasnya. (adi,dha)