TABANAN – Out of the box, mungkin itu ungkapkan yang pantas ditujukan pada bentuk Gapura di depan gedung Dinas PUPRPKP dan Kominfo Tabanan.
Ada pemandangan yang menarik ketika kita melintas di jalan Arjuna Selatan Kantor Bupati Tabanan. Kalau biasanya gapura pintu masuk kantor berupa candi bentar atau candi kurung, tidak demikian dengan Gapura Dinas PUPRPKP dan Diskominfo Tabanan. Ada dua buah buldozer (slender) yang nangkring di atas tembok batako setengah jadi.
Hal tersebut saja menarik perhatian setiap pengguna jalan yang lewat. Mereka pasti menoleh ke sisi utara saat melewati jalan Arjuna tersebut. Gapura masuk ke dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Penataan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP) serta Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Tabanan. Pasalnya gapuranya tidak seperti biasanya di Tabanan.
Dua buah buldozer nangkring di dua buah tiang beton berukuran besar di dua sisi pintu masuk ke dua dinas tersebut. Satu di bagian barat dan satu di bagian timur. Buldozer yang digunakan juga buldozer yang sudah tidak terpakai lagi atau sudah rusak.
Pembangunan gapura inui bersamaan dengan proyek pembangunan tembok penyengker Kantor Bupati di bagian barat, selatan dan timur serta pembangunan lapangan tenis kantor Bupati. Gapura ini memang berbeda dari yang kini sedang digencarkan Pemkab Tabanan. Setiap gapura yang dibuat dipastikan berbentuk lumbung padi yang menggambarkan tentang Tabanan.
Bahkan di tiga perbatasan Kabupaten baik di Barat, Timur dan Utara juga sedang dibagian gapura berbentuk lumbung padi. Namun berbeda dengan di PUPRPKP yang justru menggunakan dua buah buldozer di kedua sisi.
Kadis PUPRPKP I Made Dedy Darmasaputra mengaku kalau ide tersebut memang tidak murni seutuhnya. Dia melihat di dii wilayah Jawa Barat kantor PU dihiasi dengan buldozer tahun 1948 yang antik tetapi menarik. Sehingga muncul ide untuk membuat hal serupa karena sesuai dengan keberadaan gedung PUPRPKP.
Dikatakan pula kalau hal tersebut sudah dikonsultasikan dengan pimpinan sejak proses desain gambar tiga dimensi dengan gapura dua buah buldozer tersebut.
“Idenya kami melihat di Jabar, akhirnya kepikiran membuat di Tabanan apalagi kebetulan ada empat buldozer yang rusak akhirnya dipakai jadi hiasan di gapura,” jelas Dedy, Senin (14/10/2024).
Hal lain yang juga mendasari yakni, agara berbeda dengan pintu masuk utama dan warga yang hanarak ke Kantor tidak salah masuk kalau gapurnay sama berbentuk lumbung padi. Apalagi kawasan atau tempat gedung dinas PUPRPKP kini sudah satu dengan kawasan kantor bupati sehingga gapurnya tidak disamakan.
“Biar tidak sama dengan pintu masuk di depan. Ya buat seperti monumen lah dan orang jadi tahu itu kantor PUPRPKP,” pungkasnya. (jon)