KARANGASEM – Musim kemarau panjang yang melanda Kabupaten Karangasem menyebabkan sejumlah embung mengalami kekeringan. Selama ini, airnya dimanfaatkan masyarakat untuk keperluan sehari-hari.
Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Karangasem I Made Wiguna mengatakan, pihaknya selama ini mengelola 17 embung.
Lima di antaranya mengalami kekeringan, yaitu embung Telung Buana di Kecamatan Selat, embung Datah, Kecamatan Abang, embung Batu Dawa 1 dan 2 di Kecamatan Kubu, dan embung Seraya Timur, Kecamatan Karangasem.
“Lima embung kondisinya kering yang sama sekali tidak berisi air. Sedangkan sisanya masih ada airnya, namun volume air di masing-masing embung berbeda,” ujar I Made Wiguna, Selasa (7/10/2024).
Embung Batu Dawa 1 dan Embung Batu Dawa 2 sudah mengering sejak beberapa pekan terakhir.
Sementara, 12 embung lainnya yang masih berisi air dengan volume air sedikit, seperti embung Desa Muntig, Kecamatan Kubu berkapasitas 4.55 meter hanya tersisa 0.20 meter. Embung Nangka, Kecamatan Bebandem masih ada sisa air 0.10 meter.
Menurut Wiguna, stok air embung habis karena sudah dimanfaatkan masyarakat sekitar beberapa bulan lalu. Jumlah warga yang memanfaatkan bervariatif, puluhan hingga ratusan KK, karena air embung sudah menyambung rumah warga.
“Air embung biasanya digunakan untuk kebutuhan seharinya. Seperti makan, minum, mandi, serta cuci. Kadang juga dimanfaatkan untuk beri minum ternak. Air sudah didistribusikan,”ujarnya.
Wiguna menambahkan , dengan keringnya sejumlah embung ini, maka masyarakat yang selama ini mengandalkan suplai air dari embung tersebut memiliki alternatif lain.
“Untuk pemenuhan air bersih, mereka dibawakan air lewat mobil tangki,” ucapnya. (wat)