Pjs Bupati Jembrana kembali mengadakan tatap muka dengan unsur Muspika dan tokoh masyarakat. Kali ini tatap muka dilaksanakan di Kecamatan Melaya
JEMBRANA – Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Jembrana I Ketut Sukra Negara kembali mengingatkan pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Jembrana pada Pilkada 2024 tidak mengadakan kampanye di tempat suci.
Itu disampaikan Sukra Negara saat mengadakan tatap muka dengan Muspika, Majelis Alit, Bendesa, Perbekel dan Lurah se-Kecamatan Melaya, Selasa (1/10/2024). Pjs Sukra Negara selain mewanti wanti ASN, P3K bahkan pegawai kontrak untuk tetap menjaga netralitas pada Pilkada 2024 ini.
Sukra Negara yang dikukuhkan menjadi Pjs, selama 2 bulan kedepan tugasnya adalah bagaimana menjaga biar ASN tak ikut larut dalam politik.
“Jadi sasaran strategis saya adalah menjaga netralitas seluruh ASN, non ASN, dan seluruh perangkat desa di lingkungan Kabupaten Jembrana, agar netral,” tandasnya.
Selain ASN diminta menjaga netralitas Sukra Negara mengingatkan para bendesa prajuru hingga kelian adat agar jangan sampai menggunakan tempat suci, pura dijadikan tempat kampanye.
“Ingat jangan sampai tempat ibadah atau tempat suci dijadikan tempat politik kampanye, apalagi sampai membuat ikrar di pura, karena pura bukan tempat berpolitik, namun pura merupakan tempat sakral suci, jadi jangan digunakan untuk ajang politik di pilkada,” tegasnya.
Sukra Negara menyarankan bila ada paslon minta izin berkegiatan menggunakan pura ajang berpolitik, bendesa atau prajuru banjar harus berani menolaknya. Sebagai bentuk bahwa ASN non ASN netral, mereka diminta menandatangani ikrak dan membuat video.
Sementara itu Camat Melaya, I Putu Gde Oka Santhika, melaporkan bahwa Kecamatan Melaya tidak memiliki potensi kerawanan yang tinggi serangkaian Pilkada 2024 .
“Saya didampingi Danramil dan Kapolsek Melaya telah memetakan potensi kerawanan menyambut Pilkada 2024 di Kecamatan Melaya. Dari hasil pemetaan tersebut, Kecamatan Melaya tidak memiliki potensi kerawanan yang tinggi,” ungkap Oka. (ara,yan)