Gubernur Bali Wayan Koster saat memaparkan rencana detail pembangunan Pusat Kebudayaan Bali di Kabupaten Klungkung. Foto/dokumen
KLUNGKUNG – Gubernur Bali periode 2018-2023, Wayan Koster menyatakan kehadiran proyek Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di Kabupaten Klungkung membawa dampak luar biasa untuk kemajuan Kabupaten Klungkung.
Tidak saja memperkuat upaya pelestarian budaya juga berdampak secara ekonomi. Menurut Koster, jika PKB tuntas dibangun akan menjadi terindah di dunia, karena terintegrasi dengan semua konten pembangunan kebudayaan dengan kawasan lingkungan sesuai dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
Saat menghadiri acara lomba mancing gratis di Dusun Lepang, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Minggu (15/9/2024), bakal calon gubernur Bali ini kembali menyampaikan kepada warga, PKB nantinya akan menjadi destinasi wisata baru berkelas dunia.
Mengangkat citra pariwisata Bali juga pariwisata Indonesia..
“Dulunya merupakan lahan mati, tidak menghasilkan apa-apa, sekarang tanah sudah dibebaskan oleh Pemprov Bali. PKB akan menjadi kebanggaan masyarakat Bali bahkan Indonesia. Lokasinya strategis, Nyegara Gunung, berada di dekat jalur by pass,”ungkap Koster.
Lokasi proyek PKB merupakan kawasan bekas pusat penambangan galian C luasnya mencapai 300 hektar, wilayahnya tersebar di lima desa, Desa Gunaksa, Tangkas, Jumpai, Gelgel dan Sampalan Kelod.
Kawasan ini dulunya merupakan penampungan lahar Gunung Agung yang meletus tahun 1963. Pasca penambangan galian C ditutup karena lingkungannya sudah rusak, kawasan eks galian C tidak memiliki nilai ekonomis
Koster yakin, PKB akan memberikan manfaat besar bagi Kabupaten Klungkung. Ia menepis anggapan kalau proyek PKB saat ini mangkrak.
“Program ini tidak mangkrak. Saat saya menjabat lagi, program ini akan jalan trus,” tegasnya.
Ia menegaskan, pembangunan PKB tetap berlanjut dan ia menjanjikan jika terpilih menjadi gubernur Bali untuk kedua kalinya, ia akan menuntaskan pembangunan PKB.
Proyek PKB diperkirakan menelan anggaran mencapai Rp 3 triliun. Saat ini beberapa sudah dibangun seperti proyek pengendalian banjir (normalisasi Tukad Unda).
Proyek embung untuk penyediaan air baik untuk keperluan pertanian, masyarakat maupun keperluan PKB. Fasilitas lain yanv sudah terwujud berupa jembatan merah. (yan)