MANGUPURA – APBD Badung tahun Defisit Rp3,4 triliun? Kabar ini muncul setelah keluarnya hasil verifikasi Gubernur Bali atas Perubahan APBD Badung tahun 2024.
Pemprov Bali khawatir target pendapatan asli daerah (PAD) yang dipasang Pemkab Badung tidak tercapai. Disisi lain dengan berbagai asumsi, Pemkab Badung yakin target akan terpenuhi, bahkan melebihi.
Secara umum Pemkab Badung menganggarkan target pendapatan daerah semula Rp9.591.122.648.719,00 bertambah Rp1.703.211.020.840,00 menjadi Rp11.294.333.669.559 pada Perubahan APBD tahun 2024. Untuk target PAD dipasang sebesar Rp Rp10.286.053.757.967.
Pemprov menilai target ini sulit tercapai, dengan melihat realisasi PAD sampai bulan Juli tahun 2024 sebesar Rp3.960.666.143.387.
Hitung-hitungan Pemprov Bali realisasi PAD Badung tahun 2024 hanya Rp6.789.713.388.663,46. Hingga memunculkan kekurangan target atau tidak tercapainya target sebesar Rp3.496.340.369.303,54.
Bila Pemprov pesimis, Pemkab Badung justru sangat optimis target PAD yang sebagaian besar bersumber dari Pajak Hotel dan Restauran (PHR) bisa tercapai.
Penjabat (PJ) Sekda Badung IB Surya Suamba saat dikonfirmasi, Sabtu (14/9/2024) menjelaskan, TAPD sesuai arahan Bupati dalam menyusun target pendapatan maupun belanja, selalu terukur dengan melihat potensi yang ada di tahun 2024.
Pihaknya memasang kenaikan sebesar PAD yang bersumber dari PHR sebesar Rp.3.612.217.039.830, dengan pertimbangan sejumlah potensi.
Diantaranya, target kunjungan wisatawan sebanyak 7 juta orang maka ada proyeksi penambahan pendapatan, selanjutnya melihat data BPS mengenai spending money wisata mancanegara, dan long of stay nya ada di angka 2,75.
Proyeksi penagihan diperoleh dari rasio penagihan tahun 2023 sebesar 40% dari piutang tahun 2023 dengan kategori lancar, kurang lancar dan ragu- ragu dan di 2024 dinaikkan menjadi 50%.
“Dan yang tak kalah penting, adanya temuan ribuan vila oleh Bapenda yang belum memiliki NPWD. Itu memiliki potensi penambahan pendapatan yang cukup besar,”tegasnya.
Surya Suamba seraya menambahkan Bapenda sendiri memproyeksi ada penambahan 1.200 wajib pajak baru. Mengacu dari data dan potensi diatas diatas diyakini pendapatan dalam APBD perubahan 2024 akan tercapai sebesar Rp9.289.161.451.514.
Surya Suamba mengatakan APBD itu adalah sebuah asumsi atau perencanaan. Jika dalam perjalanan kemungkinan target-target tidak tercapai, tentu akan dilaksanakan evaluasi, termasuk dari segi kegiatan. (lit/jon)