DENPASAR – Duh, sangat mengganggu. Bagaimana tidak, 2 fighter putri Muaythai Bali Aprillia Nurul Setiawan dan Therisa Meliana Gutama terpaksa melakoni hipnosis untuk memulihkan mental dan spirit berlaganya akibat pertandingannya tertunda Sabtu (7/9/2024) malam setelah terjadi insiden dari kontingen lain.
Dua fighter putri Bali itu seharusnya bertanding pada Sabtu (7/9/2024) malam pada pukul 23.00 WITA. Seharusnya Aprillia fighter asal Klungkung ini turun di kelas 54 kilogram melawan fighter Kalimantan Selatan dan Meliana asal Gianyar turun di kelas 57 kg melawan atlet Banten.
Menurut pelatih Muaythai Bali, Made Pranayama laga itu digelar di Gedung Bale Meuseraya Aceh, Banda Aceh.
“Kejadian seperti ini yang pertama kami hadapi. Jelas insiden akibat kontingen lain merugikan atlet kami. Padahal fighter putri kami sudah sangat siap dengan motivasi dan percaya diri tinggi. Akibatnya mereka harus dilakukan hipnosis untuk mengembalikan motivasi serta percaya diri mereka,” kata Made Pranayama saat dikonfirmasi, Minggu (8/9/2024).
Tujuan terapi hipnosis itu dilakukan demi mengembalikan mental dua atlet putri agar atlet kembali tenang dan Kembali pada performa terbaik mereka saat bertanding.
“Pastinya hypnosis ini untuk atlet cedera, grogi saat bertanding atau kelelahan,” tambahnya.
Hipnosis itu lanjutnya, dikenal dengan hipnosport.
“Hipnosport dilakukan dengan tayangan video singa yang menerkam mangsa berdurasi pendek sekitar satu hingga tujuh menit. Gunanya agar stimulasi alam bawah sadar sang atlet kembali bangkit, dan memiliki daya juang keganasan untuk menaklukkan lawan,” urainya.
Sementara pelatih lainnya, Teddy Indika Putra mengutarakan jika persiapan sudah dilakukan jauh-jauh waktu sejak pemusatan latihan 3 bulan dengan berlatih keras di sasana Mixed Martial Art (MMA) di Canggu, Kabupaten Badung, Bali.
“Di PON 2024 ini kami membawa 5 atlet, 2 turun di kategori seni dan 3 fight,” pungkasnya. (ari/jon)