DENPASAR – Sukses menyumbangkan medali emas pertama bagi Bali pada PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut), atlet balap sepeda asal Denpasar, Sayu Bella Sukma Dewi diharapkan menjadi motivasi tinggi bagi semua atlet Denpasar yang belum bertanding.
Dengan demikian nantinya akan banyak atlet Denpasar yang bisa memberikan kontribusi medali emas bagi Pulau Dewata.
Harapan itu datang dari Sekretaris Umum (Sekum) KONI Kota Denpasar, I Made Darmiyasa. Sayu Bella memang merupakan atlet balap sepeda putri Bali juga Indonesia yang juga mempersembahkan medali emas di SEA Games 2023 lalu bagi Indonesia.
“Apalagi Sayu Bella merupakan atlet yang pertama menyumbangkan medali emas pertama bagi Bali sementara pertandingan di PON masih panjang, sehingga prestasi Bella bisa dijadikan motivasi bagi rekan-rekan atlet dari Denpasar lainnya. Ini harus dilakukan,” harap Made Darmiyasa saat dihubungi, Minggu (8/9/2024).
Disebutkannya, masih banyak atlet Denpasar lainnya yang memiliki potensi juga dalam meraih medali emas. Diyakininya jika para atlet Denpasar juga akan berlomba-lomba dengan motivasi tinggi guna meraih prestasi yang diraih Sayu Bella di PON 2024.
“Tunjukkanlah prestasi emas para atlet Denpasar karena di PON 2024 inilah even yang sesungguhnya untuk meraih prestasi. Berikanlah hasil maksimal untuk bisa meraih emas sehingga bisa mengharumkan nama Denpasar dan Bali,” tegas Made Darmiyasa.
Beberapa cabang olahraga (cabor) juga memiliki peluang menyumbangkan emas lanjutnya, diantaranya seperti kempo dan cabor lainnya. Dan itu diakuinya merupakan kesempatan besar karena dengan prestasi maksimal maka akan bisa menjadi lirikan selanjutnya jenjangnya bisa masuk tim Indonesia dengan proses yang telah ditentukan.
“Jadi ini kesempatan besar bagi atlet Kota Denpasar juga terutama atlet-atlet muda. Karena hasil prestasi di PON bisa menjadi jembatan untuk menuju ke jenjang lebih tinggi. Manfaatkan sebaik-baiknya kesempatan itu. Pastinya Sayu Bella bisa menghuni tim balap sepeda Indonesia juga melalui proses panjang dan berawal dari prestasi di PON sebelum-sebelumnya,” demikian Made Darmiyasa. (ari/jon)