KARANGASEM – DPP Partai Golkar belum mengeluarkan SK rekomendasi untuk menugaskan salah kadernya ditempatkan pada unsur pimpinan DPRD.
Muncul dugaan alotnya rekomendasi itu keluar karena masih terjadi pergolakan. Sugawa Korry selaku Ketua DPD Golkar Bali ditengarai menyetor nama calon pimpinan Dewan tidak sesuai hasil rapat pleno yang digelar DPD Golkar Karangasem beberapa waktu lalu.
Informasi yang dihimpun, terkait penjaringan calon pimpinan Dewan Karangasem, Sugawa Korry dikabarkan hanya mengirim nama I Nengah Sumardi, Mardana Wimbawa dan Mustika Jaya ke DPP. Sedangkan dua nama calon lain, seperti I Gusti Agung Dwi Putra dan I Wayan Dikep hilang alias dicoret.
Padahal, rapat pleno dipimpin Ketua DPD Golkar Karangasem, I Gusti Ngurah Setiawan dan dihadiri Wakil Sekretaris DPD Golkar Bali, Muammar Khadafi, memutuskan nama-nama yang diusulkan menjadi calon pimpinan Dewan Karangasem wajib dikirim ke DPP tanpa ada diskriminasi.
Nama Mardana Wimbawa, I Gusti Agung Dwi Putra dan I Wayan Dikep, merupakan nama-nama yang paling awal diusulkan dalam rapat pleno Golkar. Sedangkan nama I Nengah Sumardi dan I Komang Mustika Jaya, muncul atas usulannya sendiri.
Sumber berkompeten di internal Golkar menyebutkan, nama I Gusti Agung Dwi Putra dan I Wayan Dikep sempat hilang dalam bursa pimpinan DPRD Karangasem. Kondisi tersebut membuat elit Golkar Bali dan Karangasem meradang.
Ketua DPD Golkar Karangasem, I Gusti Ngurah Setiawan, tidak berkomentar berkaitan isu penjegalan nama I Gusti Agung Dwi Putra dan I Wayan Dikep untuk ikut dalam kontestasi calon pimpinan Dewan tersebut.
“Saya sempat berkoordinasi ke DPP, terkait kebenaran isu tersebut. Hasil koordinasi DPP menyarankan agar kami (Golkar Karangasem) kembali mengajukan nama-nama calon pimpinan Dewan Karangasem sesuai berita acara hasil keputusan rapat pleno,” ujar Setiawan.
Menurut Setiawan, langkah itu dilakukan agar Ketua Umum DPP Golkar, Bahlil Lahadalia bisa mengeluarkan keputusan jernih terhadap kader yang direkomendasi menjadi Wakil Ketua DPRD Karangasem.
“Kami belum tahu kapan rekomendasi itu akan turun, karena DPP (tim) baru mulai melakukan pembahasan kemarin. Kami berharap semoga dalam waktu dekat ini rekomendasi untuk pimpinan DPRD Karangasem sudah bisa keluar, sehingga pembentukan (AKD) segera dilakukan,”harapnya.
Sebelumnya, Sekretaris Dewan Karangasem, I Nengah Mindra mengatakan, Dari empat partai yang berhak mengisi kursi pimpinan DPRD, hanya Golkar yang belum menyetorkan nama untuk mengisi unsur pimpinan tersebut.
Empat parpol yang disebutkan Mindra, yakni, PDI Perjuangan, Gerindra, Golkar dan Demokrat. Kalau PDI perjuangan sudah menyetorkan nama Pak Wayan Suastika kembali menjadi Ketua DPRD. Unsur pimpinan Dewan dari Gerindra terjadi perubahan, Wakil Ketua DPRD yang sebelumnya diisi I Wayan Parka sekarang diganti Kadek Weisya Kusmiadewi. Pada periode sebelumnya, Weisya ditugaskan sebagai Ketua Fraksi Partai Gerindra.
Sedangkan demokrat secara langsung menugaskan sekretarir DPC Demokrat Karangasem, I Wayan Supartha sebagai Wakil Ketua DPRD Karangasem. Pada Periode sebelumnya satu kursi pimpinan Dewan ini diisi I Made Agus Kertiana dan I Gusti Ngurah Gede Subagiartha dari partai Nasdem.
“Pembentukan AKD sedikit mengalami hambatan, karena Golkar belum menyetorkan nama untuk pimpinan Dewan,”tandas Mindra. (wat)