BULELENG – Berbagai bentuk kegiatan dilakukan warga masyarakat Buleleng dalam memperingati sekaligus memaknai HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Tak hanya berbagai macam lomba untuk membangkitkan jiwa patriotisme dan semangat nasionalisme, melalui kegiatan ‘Bhakti Sosial Kesehaan’ (Bhaksoskes) serta berbagi dengan kaum duafa, Banteng Muda Indonesia (BMI) Buleleng menggugah kepedulian dan semangat berbagi dalam memperingati Kemerdekaan Republik Indonesia.
“Iya, kegiatan sosial ini merupakan salah bentuk kepedulian, tanggungjawab kita terhadap sesama yang mengalami keterbatasan dalam kemerdekaan, seperti anak yatim piatu, janda-janda dan kaum duafa sehingga dapat merasakan dan memaknai kemerdekaan,” tandas Ketua BMI Buleleng Ketut Putra Sedana pada acara Bhaksoskes BMI Peduli di Masjid Jamik Singaraja, Minggu (11/8/2024).
Putra Sedana yang akrab disapa Dokter Caput menegaskan kegiatan berbagi santunan ini juga merupakan salah satu bentuk tanggungjawab terhadap sesama yang dalam kondisi kurang beruntung, seperti anak-anak yatim maupun piatu yang tidak memiliki orang tua, kaum duafa serta janda-janda yang tidak memiliki penghasilan tetap.
“Kegiatan sederhana, kepedulian terhadap sesama ini terus kita lakukan, kalau semuanya bisa melakukan hal ini tentu sangat luar biasa, akan tercipta kehidupan masyarakat yang damai dan bahagia,” tandasnya.
Melalui sinergi bersama ITP, BMI Peduli secara berkesinambungan, setiap bulan turun ke masyarakat untuk berbagi melaksanakan Baksoskes menyasar warga masyarakat tidak mampu.
“Saat ini kita berbagi di Mesjid Jamik, dan berikutnya kita koordinasi turun ke masyararkat untuk berbagi,” tandas Caput dibenarkan Haji Rahman.
Selaku penasehat ITP, Haji Rahman mengapresiasi BMI Peduli berupa Bhakti Sosial Kesehatan (Bhaksoskes) dan BMI Berbagi yang dilaksanakan secara berkesinambungan.
“Santunan kepada 40 anak yatim dan 20 orang kaum duafa ini sangat dirasakan manfaatnya oleh anak yatim piatu dan kaum duafa yang memang membutuhkan bantuan, santuan untuk bisa menjalani kehidupan yang kekurangan,” terangnya.
Ia berharap, program BMI Peduli yang telah dirasakan manfaatnya oleh warga masyarakat ini bisa dilaksanakan secara berkesinambungan sebagaimana disampaikan Dokter Caput.
“Alangkah indahnya ketika kita diberikan lebih, yuk kita berbagi. Jadi intinya berbagi itu tidak akan rugi, tidak menyebabkan rezeki berkurang. Kita harapkan yang memiliki rezeki lebih, ayoo kita berbagi kepada sesama yang kurang mampu,” pungkasnya.(kar/jon)