DENPASAR – Dibandingkan dengan Singapura, Indonesia jauh tertinggal dalam menyediakan infrastruktur khususnya pembangunan Marina untuk kapal-kapal Yacht. Berdasarkan data, marina Singapura memiliki daya tampung 1400 kapal Yacht, sedangkan Indonesia dengan deretan pantai dari Sabang sampai Merauke baru memiliki sarana marina dengan daya tampung 250-300 kapal Yacht.
Hal tersebut terungkap dalam agenda INSA Yacht Festival (IYF) 2024 di Benoa Marina Bali pada 9-11 Agustus 2024. IYF digagas oleh Dewan Pengurus Pusat Indonesian National Shipowners’ Association (DPP INSA) .
IYF 2024 kali ini merupakan acara kedua yang digelar DPP INSA, setelah IYF pertama yang digelar pada 2022 menuai sukses dan menarik animo masyarakat. Untuk tahun ini, IYF menjadi salah satu rangkaian dari perayaan HUT ke-57 INSA yang jatuh pada 9 Agustus.
Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto mengatakan, IYF 2024 merupakan upaya INSA mendorong pengembangan pelayaran nasional, sekaligus mempromosikan wisata bahari Indonesia.
Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah mendorong pertumbuhan sektor pariwisata, yang mana pada 2023 lalu sektor parekraf berkontribusi 3,9 persen terhadap PDB nasional dengan serapan tenaga kerja sektor wisata mencapai 24,41 juta jiwa.
Lebih dari itu, IYF diharapkan akan menginspirasi masyarakat agar menjadikan laut sebagai lifestyle masyarakat Indonesia. Dengan menjadi bagian gaya hidup masyarakat, lautan Indonesia diyakini akan benar-benar bisa menjadi sumber pembangunan bangsa di masa mendatang.
“Kami berharap IYF 2024, akan membuka potensi pengembangan wisata bahari nasional, sehingga akan mendorong investor nasional berinvestasi di sektor kapal yacht nasional,” kata Carmelita, Jumat (9/8/2024).
Di sisi lain, IYF juga diharapkan akan ikut mendorong, pengembangan ekosistem yacht lainnya, seperti tumbuhnya pembangunan marina di Indonesia dengan fasilitas yang menyesuaikan dengan standar internasional. Hal ini akan menjadi daya tarik bagi pemilik kapal yacht untuk menyandarkan kapalnya di Indonesia. Tumbuh kembangnya marina di Indonesia perlu didukung oleh seluruh stakeholder, terutama dengan adanya skema pembiayaan yang kompetitif.
Selain itu, keberadaan marina yang memenuhi standar juga akan meningkatkan reputasi Indonesia sebagai destinasi utama bagi para pemilik yacht dari seluruh dunia. Ini akan memberikan dampak yang luar biasa bagi ekonomi secara signifikan seperti pada sektor UMKM, pariwisata, dan juga dapat membuka peluang bagi pengembangan industri terkait dengan yacht.
Yang tidak kalah penting, diharapkan adanya dukungan lebih optimal dari pihak pemerintah, baik dari segi regulasi maupun kebijakan lainnya khususnya di sektor kapal wisata maupun cruise. Dengan segala potensi yang ada, kita optimis bahwa Indonesia dapat meningkatkan ekosistem yacht di masa depan.
Wakil Ketua Umum DPP INSA Nova Y Mugijanto yang juga Ketua penyelenggara kegiatan mengatakan, IYF 2024 digelar selama tiga hari 9-11 Agustus 2024.
Acara pembukaan IYF 2024 digelar pada 9 Agustus pukul 15.30 WITA. Adapun pada 10 dan 11 Agustus, IYF juga akan mengadakan talk show dengan menghadirkan narasumber berkompeten, untuk membedah peluang dan tantangan seputar di sektor wisata bahari Indonesia.
Talk show mengangkat beberapa tema menarik seperti Indonesia Maritime Business and Investment Trend, Marina Business Potential and its Impact to Waterfront Development, Yachting Hobby and Lifestyle, Standardization of Safety Culture in Marine Tourism, dan Cruise Business in Indonesia. Melalui talk show ini diharapkan munculnya suatu terobosan baru dalam mendukung pengembangan industri kapal yacht beserta infrastrukturnya. “Melihat animo yang cukup besar pada IYF sebelumnya, untuk IYF 2024 ini kita membuat waktunya lebih panjang yakni tiga hari dengan beragam acara menarik dan meriah,” katanya.
Sebagai bagian dari upaya untuk mendukung industri pelayaran dan memperkuat ekosistem maritim, acara IYF akan dimeriahkan dengan berbagai agenda peluncuran menarik. Salah satunya adalah peluncuran kapal luxury boat milik salah satu anggota INSA, yang diproduksi oleh galangan lokal, Outborn Watercraft. Ini menandakan bahwa galangan kapal lokal mampu bersaing dengan galangan kapal luar negeri dalam membangun kapal luxury boat yang berkualitas.
Selain itu, ada juga peluncuran Redikru, platform digital inovatif yang menghubungkan perusahaan pelayaran dengan pelaut secara mudah dan aman. Kehadiran Redikru di IYF 2024 menandakan langkah maju dalam pemanfaatan teknologi untuk mendukung kemajuan industri pelayaran di Indonesia.
Kemudian pergelaran fashion show yang menampilkan produk-produk lokal turut meramaikan acara IYF 2024. Kualitas premium, keunikan desain, menjadi ciri khas dari setiap koleksi yang dipamerkan dan dikemas dengan standar global. Kegiatan fashion show ini guna mendukung penguatan industri kreatif lokal.
Nova juga menuturkan, suksesnya penyelenggaraan IYF 2024 tidak terlepas dari dukungan para sponsor dan stakeholder, baik instansi perusahaan, pemerintah nasional maupun daerah Bali. Dia mengharapkan, kerja sama ini dapat terjalin lebih erat dan memberikan dampak positif bagi Indonesia di masa mendatang
“Kita ingin menggandeng sebanyak-banyaknya pihak, daerah, nasional, maupun internasional untuk sama-sama mensukseskan IYF tidak hanya pada tahun ini, tapi juga IYF tahun-tahun mendatang,” pungkasnya. (sur)