KARANGASEM- Musim kemarau membuat beberapa wilayah di Kabupaten Karangasem berpotensi mengalami kekeringan dan menyulitkan warga untuk mendapatkan air bersih.
BPBD Karangasem sudah melakukan pemetaan dampak kemarau. Hasilnya, wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan tersebar di empat kecamatan.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa, Senin (5/8/2024) mengatakan, berkaca dari tahun sebelumnya, Desa Ban, Kecamatan Kubu berpotensi mengalami kesulitan air bersih.
Bahkan, hampir seluruh wilayah di Desa Ban tersebut berpotensi sulit dapat air bersih karena wilayahnya berada di bagian atas.
“Tak menutup kemungkinan, wilayah lain yang ada di Kecamatan Kubu juga berpotensi kesulitan air bersih. Karena selama ini wilayah Kubu terkenal cukup kering,” kata Arimbawa.
Menurut Arimbawa, Desa Datah bagian atas , Kecamatan Abang, Desa Seraya dan Seraya Timur bagian atas Kecamatan Karangasem dan Desa Bhuana Giri bagian atas, Kecamatan Abang, juga berpotensi mengalami kesulitan air bersih
“Tahun ini wilayah yang berpotensi mengalami kesulitan air bersih menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya. Ini disebabkan karena sudah mulai banyak program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang masuk ke desa-desa. Sehingga ketersediaan air bersih di wilayah yang sebelumnya kesulitan air bisa mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari,” jelasnya.
Sementara itu, dalam memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat yang saat ini mengalami kekeringan, lanjut Arimbawa, BPBD Kabupaten Karangasem telah melakukan antisipasi dengan melakukan pendistribusian air bersih.
Hanya, pendistribusian air bersih harus ada permohonan dari masing-masing Perbekel. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial, PMI dan juga BPBD Provinsi untuk bersama-sama melakukan pendistribusian air bersih jika terjadi banyak permintaan air bersih dari masyarakat.
“Sampai saat ini, kami sudah melakukan pendistribusian sebanyak 20 ribu liter air bersih untuk masyarakat yang ada di Desa Ban,” ungkapnya. (wat)