DENPASAR – Tuntas sudah helatan kejuaraan Shorinji Kempo bertitel Walikota Cup XIV/2024 yang dilangsungkan di Gedung Dharma, Jalan Hasunudin Denpasar dan berakhir Minggu (21/7/2024). Walikota Cup ini sendiri berlangsung selama 2 hari yakni 20-21 Juli 2024.
Tak tanggung – tanggung, jumlah peserta meningkat dari tahun sebelumnya dan kini melibatkan 175 kenshi dari 7 dojo. Dari jumlah dojo sendiri meningkat dari tahun sebelumnya diikuti 5 dojo, sekarang ini menjadi 7 dojo. Ketujuh dojo itu, yakni PLN Denpasar, PLN B, SMAN5, Universitas Udayana, Universitas Mahasaraswati, NSU, Darma Wiweka dan SMPN 7.
Diutarakan Ketua Harian Pengkot Perkemi Denpasar, Made “Dendy” Mandiyasa, Kejuaraan Walikota Cup cabor Shorinji Kempo diikuti murni atlet lokal Kota Denpasar, yang diharapkan nantinya menjadi kenshi pelapis pada Porprov Bali XVI/2025.
“Tahun ini pesertanya bertambah baik dojo yang tahun lalu 5 dojo sekarang 7 dojo dan otomatis peserta tahun lalu 150 kini meningkat menjadi 175 kenshi. Kami memberikan kesempatan para kenshi Denpasar unjuk kemampuan dan kami harapkan bisa menjadi penyemangat para kenshi dalam latihan,” kata Dendy Mandiyasa yang juga pelatih kepala Tim Kempo PON Bali itu usai pertandingan Walikota Cup.
Semua itu lanjutnya, karena para kenshi Denpasar itu diproyeksikan tampil membela Kota Denpasar, menggantikan atlet lainnya yang tidak bisa tampil di Porprov Bali 2025. Hal itu karena persyaratan kenshi di Poprov 2025 berusia maksimum 30 tahun.
“Pada Walikota Cup ini, Dojo PLN Kota Denpasar masih menguasai raihan medali dan menyabet predikat Juara Umum dengan raihan 8 medali Emas, 8 Perak dan19 Perunggu. Hal itu karena dojo tersebut memiliki kenshi dan pelatih mumpuni. Intinya secara umum kami puas dan bangga atas partisipasi para kenshi dan juga pengurus Dojo termasuk orang tua kenshi yang begitu mensuport para kenshinya sehingga kejuaraan Wali Kota Cup ini berjalan dengan sukses tanpa ada halangan sedikitpun,” terang Dendy Mandiyasa.
Sementara itu Wakil Ketua Umum Pengprov Perkemi Bali, Fredrik Billy mengapresiasi program yang digagas KONI Kota Denpasar dengan menggelar Walikota Cup secara rutin untuk semua cabor, termasuk cabor kempo.
“Walikota Cup ini sangat bagus sebagai ajang pencarian bibit – bibit atlet kempo baru di Kota Denpasar. Kita jadi tidak ragu soal regenerasi atlet kempo di Kota Denpasar, karena konsisten menggelar kejuaraan,” papar Fredrik Billy yang juga Bidang Hukum dan Etika KONI Bali itu.
Menariknya, pada Walikota Cup itu kali ini diikuti dojo yang baru berdiri 4 tahun lalu yakni Dojo Neuro Surgery Udayana ( NSU) yang pesertanya adalah para dokter yang sedang mengikuti Program Spesialis Bedah Saraf Fakultas Kedokterran Universitas Udayana/RSUP Prof. Dr. I.G.N.Ngoerah Denpasar.
Pada kejuaraan itu dojo NSU berhasil meraih 2 medali emas, 2 medali perak dan 7 medali perunggu. Pelatih dan penanggung jawab Dojo NSU tak lain Prof. Dr,dr.Tjokorda Gde Bagus Mahadewa.M.Kes,Sp.BS, mengaku sangat bangga dengan anak didiknya, karena selain mengajar tentang ilmu kedokteran tentang spesialis syaraf kepada masiswanya, juga memberikan teknik-teknik ilmu Shorinji Kempo.
Dengan demikian nantinya setelah selesai progam spesialisnya dan kembali ke daerahnya masing-masing maka mereka akan mengembang ilmu Shorinji Kempo dan mengamalkan bagi masyarakat banyak. (ari/jon)