DENPASAR – Kedatangan rombongan semua pengurus Pengprov Kodrat Jawa Timur (Jatim) yang dipimpin langsung Ketua Umumnya Bambang Haryo Soekartono, mengaku kecewa dan merasa tidak dihargai setelah kedatangannya ke GOR Lila Bhuana Denpasar, Sabtu (20/7/2024) untuk bersilaturahmi ternyata tidak ada pengurus Pengprov Kodrat Bali yang hadir.
Kondisi tersebut ternyata karena Pengurus Pengprov Kodrat Bali melakukan persembahyangan di masing-masing puranya dan tidak bisa ditinggalkan, termasuk juga Ketua Umum Pengprov Kodrat Bali, Gusti Ngurah Jaka Pratidnya.
Meski demikian Sekretaris Umum (Sekum) Kodrat Bali Agung Bagus Tri Candra Arka telah datang ke GOR Lila Bhuana, namun Ketum Kodrat Jatim telah Kembali ke hotelnya tempat menginap.
“Kami sangat kecewa dan merasa tidak dihargai, karena saya datang pukul 9 pagi tapi ternyata tidak ada satupun pengurus Kodrat Bali yang datang. Hanya pelatih Bali saja yang ada dan sedang melatih,” sesal Bambang Haryo Soekartono.
Menurutnya, dirinya bersama rombongan Kodrat Jatim datang ke Bali untuk bersilaturahmi dengan para pengurus Kodrat Bali. Dan silaturami tersebut merupakan salah satu tujuan keluarga besar Kodrat di Indonesia untuk menjalin persaudaraan yang kuat.
“Kami juga merupakan orang-orang sibuk. Saya juga punya agenda banyak sebagai anggota DPR RI namun kami sempatkan datang ke Bali karena untuk silaturahmi. Begitu juga Ketua Harian kami pak Erwin yang di perusahaan besar turut meluangkan waktu demi silaturahmi ini. Tapi ternyata kami datang tak ada pengurus Kodrat Bali. Apalagi kami datang ke Bali selain meluangkan waktu ditengah kesibukan kami, juga semuanya ini kami anggarkan untuk ke Bali,” keluh Bambang Haryo.
Diharapkannya agar apa yang terjadi dengan pengurus Kodrat Jatim ke Bali ini tidak sampai terjadi kepada Pengprov Kodrat lainnya.
“Kami tujuan ke Bali selain silaturahmi juga untuk latihan bersama dalam meningkatkan kualitas teknik dan fisik. Kami pilih datang ke Bali dengan 11 petarung, dua diantaranya petarung regenerasi dan 9 petarung yang nantinya turun di PON 2024 dengan pertimbangan karena untuk Kodrat Bali lebih dulu ada ketimbang kami di Jatim,” jelas Bambang Haryo seraya menambahkan untuk PON 2024 mendatang Kodrat Jatim memancang target 3 medali emas.
Sementara itu, Sekretaris Umum (Sekum) Pengprov Kodrat Bali, Agung Bagus Tri Candra Arka yang datang setelah beberapa menit Ketua Umum Pengprov Kodrat Jatim kembali ke hotelnya mengaku bersalah. Namun dirinya tidak bisa berbuat apa-apa karena ada persembahyangan besar yang harus dilakukan.
“Saya merasa bersalah karena ini persembahyangan yang tidak bisa ditinggalkan. Saya sudah mulai pagi mempersiapkan persembahyangan dan sembahyang. Hanya kondisi situasi yang memang membuat saya tidak bisa menemui langsung Ketua Umum Kodrat Jatim. Kami tidak ada maksud apa-apa dan pyur memang karena kami sembahyang,” ujar pria yang akrab disapa Gung Cok itu.
Meski demikian, Gung Cok yang juga Binpres KONI Bali dan Ketua Pelatda Bali saat ini tetap menemui Ketua Harian Pengprov Jatim Erwin H. Pudjono di hotel yang ditempatinya di daerah Kuta, Badung.
“Kami paham ini silaturahmi dan saya langsung menemui Ketua Harian Kodrat Jatim pak Erwin di hotelnya. Kami paham dan saya rasa beliau maklum karena ini ada sembahyangan. Saya usai sembahyang saja tetap cepat-cepat ke GOR Lila Bhuana untuk menemui pengurus KOdrta Jatim namun pak Ketum sudah balik ke hotel beliau,” tegasnya.
Meski demikian, untuk latihan bersama antara petarung Bali dan petarung Jatim tetap dilakukan dalam bentuk latihan fisik dan teknik saja. Tidak ada sparing partner dalam bentuk tarung fisik.
Ini kemungkinan untuk menjaga agar tak ada cedera bagi atlet kedua provimsi itu yang kini tengah dihadapkan pada PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Barat yang dimulai 8 September 2024 mendatang. (ari/jon)