GIANYAR – Hingga awal Juli 2024, bantuan infrastruktur pertanian dari pemerintah pusat untuk Kabupaten Gianyar tak kunjung terealisasi. Dampaknya, delapan subak yang saluran irigasinya rusak belum mendapat perbaikan.
Pejabat Fungsional Sarana dan Infrastruktur Pertanian, Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar, Kadek Yuliana mengungkapkan, sampai saat ini dana dari pemerintah pusat belum turun.
Pengajuan bantuan saluran irigasi yang diajukan tahun 2022 itu sudah melalui verifikasi namun hingga kini tak ada perkembangan.
“Kalau bantuan perbaikan irigasi tersier dari pusat belum turun, bahkan sepertinya permohonan yang kita ajukan sudah terblokir,” ujarnya, Senin (1/7/2024).
Permohonan bantuan diajukan melalui Dinas Pertanian untuk 8 subak yang kondisinya cukup urgent untuk perbaikan.
“Sebagian ada yang rusak karena jebol akibat luapan banjir, sebagian pula rusak karena sudah umur,” bebernya.
Ia menyebut panjang perbaikan saluran irigasi bervariasi dari panjang 150 meter sampai 300 meter. Anggaran yang dibutuhkan untuk saluran irigasi sepanjang 150 meter dengan kisaran Rp75 juta, dan paling tinggi sekitar Rp200 juta.
“Untuk ke delapan subak ini pengajuan sudah sejak tahun 2022, dan kami terus follow up ke pusat,” ungkapnya.
Dengan adanya pending bantuan perbaikan saluran irigasi dari pusat, maka permohonan dari subak tahun 2023 dan 2024 menumpuk di Dinas Pertanian. Setelah bantuan tahun 2022 terealisasi, maka barulah mengajukan permohonan selanjutnya secara berurutan.
“Ya, di kami masih ada beberapa proposal permohonan perbaikan irigasi yang belum diteruskan ke pusat. Kami masih menunggu apakah dana itu bisa turun. Kalau tidak turun, maka kemungkinan turun tahun berikutnya,” terangnya. (jay)