Peringatan Hari Pers Nasional Provinsi Bali 2024 yang diselenggarakan PWI Bali mengangkat tema Pers Berintegritas Pilkada Berkualitas
DENPASAR– KPU Provinsi Bali melihat maraknya pemasangan baliho serangkaian Pilkada serentak 2024 berpotensi menyisakan masalah seperti timbunan sampah plastik, banyak pohon perindang dipaku.
Melihat potensi masalah tersebut ada di depan mata, Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan melontarkan wacana green election (Pemilu hijau) saat Pilkada serentak 2024. Hal itu disampaikan Lidartawan saat menjadi pembicara pada Peringatan Hari Pers Nasional Provinsi Bali yang diselenggarakan oleh PWI Bali berlangsung di Gedung PWI Bali,Sabtu (29/6/2024).
Peringatan Hari Pers Nasional Provinsi Bali mengangkat tema Pers Berintegritas Pilkada Berkualitas, menghadirkan tiga pembicara, Ketua KPU Bali, Ketua Bawaslu Bali dan pihak Polda Bali. Peserta yang hadir diantaranya, seluruh ketua KPU kabupaten/kota di Bali,ketua Bawaslu kabupaten/kota, pihak Pemprov Bali,bupati/walikota se bali, unsur parpol,tokoh masyarakat, pihak swasta, sejumlah organisasi wartawan.
Pada kesempatan itu Lidartawan menyampaikan pihaknya akan membuat beberapa kebijakan demi Bali, seperti melakukan pendekatan hukum secara persuasif, mendorong calon dan parpol meminimalisir penggunaan baliho sebagai alat peraga kampanye, debat calon akan diadakan di bale banjar serta penanaman sekitar 2.500 pohon saat pelantikan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
“Ini (penggunaan baliho secara marak) berkaitan dengan sampah plastik. Padahal sudah ada Pergub yang mengatur soal pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai. Saat sosialisasi saya tanya masyarakatnya apakah masih senang dipasangi baliho, jawabnya tidak,”ungkap Lidartawan.
“Saya mendorong meminimalisir penggunaan baliho bahkan kalau bisa tidak ada baliho saat kampanye. Saya mewacanakan green election. Silakan (kampanye) manfaatkan teknologi seperti melalui media masa,media online,media sosial, videotron,” ujarnya.
Ia menyinggung soal Pilkada berkualitas sangat tergantung dari beberapa faktor seperti, regulasi, penyelenggara, peserta,pemilih serta lingkungan.
Menyikapi wacana pengurangan pemakaian baliho saat kampanye Pilkada 2024, Ketua Bawaslu Bali I Putu Agus Tirta Suguna menyatakan “ Langkah-langkah itu sangat bagus tapi tetap harus ada regulasi yang jelas,” kata Putu Agus Tirta Suguna.
Sedangkan pihak PoldaBali diwakili Kabid Humas Kombes Jansen Avitus Panjaitan mengungkapkan sekarang ini eranya perang ide dan perang gagasan.
“Bukannya perang baliho. Kalau sudah ada kesepakatan dan komitmen bersama,mari kurangi (penggunaan) baliho,”ujar perwira melati tiga ini.
Setali tiga uang,Plt Ketua PWI Bali Wayan Dira Arsana juga menyatakan mendukung pengurangan penggunaan baliho selama kampanye Pilkada 2024.
“Sekarang tergantung parpol pengusung calon. Bagaimana melahirkan pemimpin yang peduli lingkungan,” demikian Dira Arsana.
Peringatan Hari Pers Nasional Provinsi Bali 2024 juga diisi pemberian penghargaan kepada tokoh pers dan sahabat pers. Wartawan senior Widminarko menerima penghargaan tokoh pers serta tiga pihak swasta menerima penghargaan sahabat pers. (yan)