DENPASAR – Korem 163/Wira Satya mengerahkan 3.000 personel untuk pengamanan Pilkada serentak pada November 2024. Selain itu, personel cadangan 2 SSK dengan satu kekuatan 1 SSK 100 personel juga disiagakan.
Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Ida Bagus Ketut Surya Wedana mengatakan, ribuan personel TNI melaksanakan pengamanan gabungan bersama kepolisian dan instansi terkait. Nantinya, jumlah personel yang ditempatkan di setiap kabupaten/kota tidak sama, disesuaikan dengan jumlah TPS.
Melalui kekuatan personel, Brigjen TNI Ida Bagus Ketut Surya Wedana berharap Pilkada dapat berlangsung aman, lancar, dan damai sehingga menghasilkan pemimpin yang diharapkan masyarakat.
Ia menegaskan, saat ini situasi wilayah Bali kondusif. Namun, bagi TNI tidak ada wilayah yang aman dan semuanya dinyatakan rawan.
“Tidak boleh dikatakan daerah itu aman, semua rawan. Namanya orang bersaing tidak ada tidak rawan, semua rawan. Tetapi bagaimana caranya untuk kita mengamankan kerawanan itu kita balik menjadi damai dan aman,” tegas Ida Bagus Ketut Surya Wedana saat simakrama dengan awak media di media center Korem 163/Wira Satya, Rabu (26/6/2024) pagi.
Danrem meminta peran serta masyarakat turut melaksanakan pengawasan terhadap anggota TNI di lapangan. Salah satu yang menjadi penekanan adalah netralitas TNI.
“Netralitas TNI dalam pilkada serentak ini tidak jauh beda dengan aturan pada Pilpres dan Pileg kemarin. Kita punya buku panduan. Setiap prajurit mengantongi itu. TNI tidak boleh memihak kepada siapapun calon yang ikut maju,” ungkapnya.
Selain itu, fasilitas serta sarana dan prasarana yang dimilik TNI tidak boleh dipinjam untuk kepentingan pilkada. Pemasangan spanduk atau apapun yang berkaitan dengan politik jaraknya dari markas dan rumah dinas TNI telah diatur. Bahkan dalam pengamanan jaraknya diatur. Anggota tidak boleh dekat dengan TPS.
“Selain itu tidak boleh menekan istri dan anak untuk memilih calon tertentu. Itu hak pilih mereka. Kita tak boleh ikut cawe-cawe. Natrlitas TNI itu sampai di sana,” tandasnya. (dum)