DENPASAR – Tak muluk-muluk. Itulah target yang dibidik Pengprov IMI Bali pada PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) yang dilangsungkan mulai 8 September 2024 nanti.
Bidikan ini realistis dengan pertimbangan matang juga dengan kekuatan hanya 4 atlet Balap Motor yang menghuni Tim Balap Motor PON Bali. Termasuk memetakan kekuatan rival provinsi lainnya di Indonesia.
Empat atlet balap motor penghuni Tim Balap Motor PON Bali itu tak lain yakni tiga atlet di nomor Grass Track Perorangan dan beregu yakni IGN Diva Ismayana, I Made Ony Artawan dan Agung Gita Arimbawa. Satu lagi di nomor Road Race yakni IGN. Krisna Aditya Putra.
Ketua Harian Pengprov IMI Bali Tony Susiartono mengutarakan hal itu saat dikonfirmasi soal target cabang olahraga (cabor) balap motor di PON 2024. Menurutnya, memang persaingan tinggi akan terjadi dalam perebutan medali nantinya.
“Soal bidikan kami memproyeksikan di nomor Grass Track perorangn atau beregu bisa meraih medali emas. Syukur-syukur keduanya bisa meraih medali emas. Kalau di road race ya setidaknya ada medali meski mungkin nanti tidak medali emas,” ungkap Tony Susiartono di Denpasar, Senin (24/6/2024).
Pertimbangan semua itu versinya, untuk Grass Track ketiga atlet Balap Motor tersebut sudah tak diragukan mentalnya, nyalinya dan jam terbangnya di even- even nasional. Bahkan Diva Ismayana sudah pengalaman ambil bagian di even internasional.
Sedangkan untuk road race nama Aditya Putra masih belum banyak tahu di dunia road race Indonesia sehingga akan bisa terhindar dari taktik dan strategi rival dalam menutup lesatannya di PON 2024.
“Kalau secara umum sih untuk Grass Track kami petakan kekuatan hampir sama tapi tetap kami fokus waspada atlet balap motor rival dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Yogyakarta. Kalau di Road Race juga hampir sama untuk rival,” imbuh Tony Susiartono.
Selam aini baik sebelum TC Desentralisasi disebutkannya, Latihan tetap rutin dilakukan. Baik akan menghadapi perlombaan atau tidak. Selama TC Desentralisasi untuk Grass Track latihan di Sirkuit Tengkudak Tabanan dan Sirkuit All in One di Jembrana. Sedangkan untuk Road Race latihan di Bangli.
“Kalau untuk Grass Track latihan di Jembrana itu treknya berpasir sehingga laju kendaraan akan berat namun saat turun di lintasan PON 2024 maka akan lebih mudah dan kencang, karena lebih mulus treknya,” pungkas Tony Susiartono. (ari/jon)