Made Kasta
KLUNGKUNG – Perburuan rekomendasi untuk bisa menjadi kandidat bupati Klungkung di kubu Partai Gerindra benar-benar sengit. Situasinya pun mulai menghangat menyusul strategi dan manuver yang mencuat di lapangan.
Salah satu kandidat bupati Klungkung asal Partai Gerindra Made Kasta pun mulai digoyang lewat berbagai manuver. Made Kasta yang akrab disapa Mangku Kasta ini diserang kiri kanan dengan berbagai isu yang mendiskreditkan. Isu yang kencang beredar belakangan ini narasinya menjebol reputasi politisi senior asal Desa Akah ini di mata partainya.
Made Kasta diisukan tidak berkeringat alias tidak bekerja saat perhelatan Pilpres 14 Februari 2024. Isu tersebut kabarnya kencang diteruskan ke DPD Partai Gerindra Bali pun hingga ke pusat (DPP Gerindra).
Baca juga : Juliarta vs Made Kasta Bakal Sengit Perebutkan Rekomendasi Gerindra
Tidak berhenti sampai disitu, pihak-pihak yang ingin menghadang langkah Mangku Kasta juga menghembuskan isu Mangku Kasta tidak berjuang untuk menambah kursi Gerindra di DPRD Klungkung khususnya di Dapil Klungkung I . Alih-alih nambah kursi, hasil Pileg 2024 Gerindra justru kehilangan 1 kursi di Dapil Klungkung 1 yang awalnya dua kursi kini hanya mendapatkan 1 kursi.
Teranyar, Mangku Kasta lagi diserang dengan isu yang terkesan saat bersangkutan masih menjabat wakil bupati Klungkung periode 2013-2023 dan saat menjadi Plt Bupati tidak maksimal bekerja untuk pembangunan Nusa Penida.
Menariknya,Mangku Kasta tenang menghadapi serangan lawan ke dirinya. Ditemui di rumahnya di Desa Akah, Kamis (20/6) Mangku Kasta justru tampak sibuk mempersiapkan proses pembuatan minyak taru pramana (obat tradisional) bersama puluhan warga. Minyak taru pramana itu rencananya akan diberikan kepada masyarakat secara cuma-cuma bagi yang membutuhkan.
Baca juga : Sempat Hilang, Baliho Mangku Kasta Mulai Muncul ke Permukaan
Soal serangan itu, ia mengatakan “ Saya tidak berambisi mendapatkan rekomendasi. Selaku pendiri Partai Gerindra di Kabupaten Klungkung, saya sudah semestinya bersikap seperti orang tua. Kalaupun nantinya partai memberikan kepercayaan kepada saya itu kewenangan partai. Yang jelas siapapun dapat rekomendasi itulah kader Gerindra yang terbaik,” katanya.
Mangku Kasta terkesan enggan membeberkan apa yang ia sudah kerjakan saat Pemilu lalu.Namun kata dia, perlu memberikan klarifikasi agar tidak ada arus disinformasi. Ia mengungkapkan, selama perhelatan Pemilu dirinya mendirikan satu-satunya rumah gibran terbesar di Kabupaten Klungkung yang berlokasi di Desa Akah.
“Kebetulan anak saya menjadi ketua tim relawan rumah gibran,” ungkapnya.
Baca juga : Takut Mundur Caleg Terpilih Tidak Siap Ikut Pilkada Klungkung
Rumah gibran itu menjadi tempat bergabungnya sejumlah relawan seperti Relawan Srikandi, Relawan Pusaka, Relawan SMK K1, Relawan Pensiunan TNI dan Mangku Kasta membentuk Relawan Pregina (Prabowo Gibran Menang).
“Saya bersama relawan mengadakan acara jalan santai dengan 6.000 peserta. Sampai kekurangan kaos. Kegiatan senam poco-poco gibran prabowo,” imbuh Mangku Kasta.
Ia menambahkan saat menjabat Plt Bupati, ia yang memfasilitasi masalah air bersih di Kelemahan-Jurang Batu, Nusa Penida.
“Kalau sekarang ada yang bilang saya tidak bekerja, silakan masyarakat yang menilai. Silakan bisa dicek ke lapangan siapa yang bekerja siapa tidak. Saya tidak ingin mengatakan diri saya paling bekerja,” demikian Mangku Kasta. (yan)