BULELENG – Pemkab Buleleng melalui Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Buleleng mengujicoba Metode Hazton dalam pengembangan produksi pertanian di Subak Sambangan Desa Sambangan Kecamatan Sukasada.
Selain peningkatan hasil panen secara signifikan hingga mencapai 50 %, berdasarkan hasil panen perdana Metode Hazton pada demplot seluas 40 are, produksi gabah yang meningkat dari semula 5 ton menjadi 9 – 10 ton juga diharapkan mampu menjadi pendukung program ketahanan pangan lokal.
“Teknologi Hazton merupakan cara tanam padi dengan menggunakan bibit indukan dengan jumlah bibit padat 25-30 bibit perlubang tanam, sedangkan cara tanam konensional hanya menggunakn 2-3 bibit perlubang tanam,” ungkap Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Buleleng Made Sumiarta pada acara panen padi perdana Metode Hazton di Subak Sambangan, Rabu (5/6/2024).
Kadistan Sumiarta memaparkan, pengembangan Metode Hazton sejak 3 bulan lalu pada areal Subak Sambangan seluas 40 are ini dilakukan karena dalam 5 tahun terakhir hasil produksi gabah dengan metode konvensional di Buleleng cendrung stagnan.
“Oleh karena itu, kami melakukan terobosan dengan mengadopsi Metode Hazton yang sebelumnya sudah dianalisis dan diterapkan di Kalimantan dengan hasil sangat memuaskan. Dari sebelumnya hasil panen hanya 5 ton, dengan Metode Hatzon ini bisa mencapai 9 -10 ton, ada peningkatan sekitar 50 % dari produksi petani konvensional,” terangnya.
Ia berharap Metode Hazton yang lebih boros pada penyediaan benih dan pupuk namun memiliki kelebihan waktu panen lebih cepat sekitar 10 hari dan jumlah panen lebih banyak hingga 50 % ini bisa meningkatkan produksi pertanian daerah.
“Saat ini, Metode Hazton sudah diterapakan pada seluruh kacamatan di Kabupaten Buleleng dengan tujuan bisa meningkatkan hasil produksi gabah secara optimal,” pungkasnya. (kar/jon)