BULELENG – Keberadaan pers sebagai salah satu pilar demokrasi dan salah satu unsur dari pentahelix kolaborasi dalam penyelenggaraan pembangunan mendapat perhatian khusus Pj. Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana.
Selain media hiburan dan informasi, kolaborasi pemerintah daerah dengan pers dalam fungsi edukasi dan control juga sangat diperlukan dalam penyampaian aspirasi, saran serta masukan konstruktif terhadap suatu kebijakan/program pemerintah.
“Pers merupakan salah satu unsur pentahelix dalam kolaborasi, khususnya pers dalam fungsi media informasi, edukasi serta fungsi kontrol penyelenggaraan pemerintahan, sekaligus menjadi jembatan antara warga masyarakat dengan pemerintah dalam penyampaian saran dan masukan terhadap suatu kebijakan,” tandas Ketut Lihadnyana usai mengikuti rakor virtual di Rujab Bupati Buleleng, Senin (3/6/2024).
Kepala BKPSDM Provinsi Bali ini menegaskan, selama 2 tahun mendapat tugas negara sebagai penjabat (Pj) Bupati Buleleng, pers merupakan instrumen yang sangat penting dalam menyukseskan program pemerintahan.
“Selain unsur lainnya seperti jajaran ASN, akademisi, komunitas, pengusaha dan masyarakat. Keberadaan pers dalam fungsi sebagai media edukasi dan control mampu mendorong transformasi pemerintah antara lain dalam mewujudkan reformasi,” jelasnya.
Oleh sebab itu, sangat penting dilaksanakan penguatan sinergitas dan kolaborasi pemerintah daerah dengan pers, menjadi satu kesatuan dalam menghadapi era disrupsi untuk mewujudkan tujuan pembangunan, mensejahterakan masyarakat.
“Kedepan, kita dorong sinergi Pemkab Buleleng dan pers yang sudah terjalin baik, menjadi lebih baik lagi. Tentunya, kerjasama kita dengan pers yang benar-benar menginformasikan berita aktual, terpercaya, adil dan apa adanya,” tandas Lihadnyana meyakinkan.
Lihadnyana berharap, pers dapat menjadi instrumen otokritik bagi pemerintah, sebagai jembatan antara pemerintah dan masyarakat sekaligus menjadi pengingat (control) terhadap kebijakan yang dibuat pemerintah.
“Apakah sudah sejalan dengan kebutuhan masyarakat, karena pada hakekatnya program dibuat pemerintah adalah untuk menutup kesenjangan di masyarakat. Itu penting karena belum tentu apa yang dilakukan pemerintah sampai di masyarakat, oleh karena itu menurut kami pers menjadi nafas dan jiwa pemerintah daerah,” tegasnya.
Ia memaparkan sejumlah program yang dilaksanakan sejak mendapat tugas sebagai Pj Bupati Buleleng dan mendapat sorotan pers antara lain mewujudkan tata kelola pemerintahan dan peningkatan layanan publik sebagai prioritas, disamping pelaksanaan program nasional seperti penanganan inflasi, pengentasan kemiskinan ekstrem, stunting dan pengangguran.
“Sebagai Pj. Bupati tentunya setiap tiga bulan dievaluasi untuk menjelaskan progres yang dicapai. Astungkara, dari aspek PAD bisa kita tingkatkan hingga mendekati 500 Miliar, kemiskinan ekstrem sudah mampu kita nol kan, angka stunting saat ini sudah semakin rendah, dan inflasi juga sudah semakin terkendali,” pungkasnya. (kar/jon)