Ombak pasang di Pantai Lepang, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung menyebabkan air laut naik ke daratan
KLUNGKUNG – Ombak pasang menerjang wilayah pesisir Kabupaten Klungkung mulai dari pesisir Pantai Tegal Besar, Desa Negari, Pantai Lepang Desa Takmung hingga Pantai Watu Klotok, Rabu (29/5/2024).
Sejumlah fasilitas wisata seperti hotel dan villa yang ada di daerah pesisir terendam air laut. Bahkan kolam renang salah satu hotel terkubur pasir laut. Tidak saja fasilitas wisata terendam air laut, di pesisir Pantai Tegal Besar, sawah milik warga makin terkikis karena abrasi.
Sejumlah fasilitas publik lainnya seperti jogging track yang ada di pinggir pantai juga rusak akibat dihantam gelombang pasang. Menurut warga, gelombang pasang terjadi sejak tiga hari belakangan. Namun puncaknya pada Selasa (27/5/2024) dan Rabu (29/5/2024).
Salah seorang warga ditemui di Pantai Lepang, Made Nana mengatakan, gelombang pasang terjadi sejak Senin (27/5/2024). Ia memperkirakan gelombang pasang masih akan terjadi dalam beberapa hari kedepan.
“Sudah sejak tiga hari ombaknya seperti ini (gelombang pasang). Tapi puncaknya dari kemarin (selasa) dan hari ini, lumayan besar air laut sampai masuk ke areal hotel,” ungkap Made Nana.
Pantauan di Pantai Lepang ketinggian ombak mencapai 3 meter lebih bahkan air laut sampai masuk ke daratan. Berkali-kali gelombang pasang menghantam tanggul pantai.
“Kalau tidak ada tanggul pantai, air laut sudah masuk sampai ke dalam hotel,” ujarnya.
Kondisi yang sama juga terjadi di Pantai Tegal Besar, Desa Negari air laut masuk ke areal villa hingga menggenangi taman dan halaman villa. Kondisi itu membuat abrasi makin parah. Pasalnya alur Tukad Bubuh yang muaranya ke laut tertutup pasir laut.
Air deras Tukad Bubuh berbelok haluan mengalir ke arah barat mengikis sawah warga. Warga setempat mulai khawatir jika alur Tukad Bubuh tidak dinormalisasi maka sawah milik warga tidak akan bertahan lama. Abrasi juga berpotensi mengancam keberadaan sekolah yang lokasinya tidak jauh dari persawahan.
“Untungnya ada ini (tanggul) diperpanjang lagi sedikit, kalau tidak begitu warung saya juga bisa hilang dan untuk kesekian kalinya harus dipindah,” kata Ni Nyoman Soka, pemilik warung di pesisir Pantai Tegal Besar. (yan)