DENPASAR – Pelatih kepala taekwondo Denpasar berharap nantinya tim taekwondo Porprov Kota Denpasar bisa kembali turun full team pada Porprov Bali 2025, seperti saat Porprov Bali 2022 silam dengan jumlah total 22 taekwondoin putra dan putri. Saat ini ada 8 taekwondoin putra dan putri yang sudah masuk atlet unggulan Pelatkot program KONI Kota Denpasar.
Menurut pelatih kepala taekwondo Denpasar Dana Kristianda didampingi asisten pelatih I Putu Oka, harapan turun full team lagi seperti saat Porprov Bali 2022 silam di Porprov Bali 2025 mendatang karena tujuanya untuk meningkatkan prestasi dengan menambah raihan 3 medali emas di Porprov Bali 2022 menjadi lebih dari 3 emas pada Porprov 2025.
“Ya kalau untuk Porprov Bali 2025 memang kami berharap nanti Pengkot TI dan KONI Kota Denpasar bisa memberikan kami turun full team lagi. Ini karena terkait dengan peningkatan target raihan medali emas. Dengan full team maka akan lebih berpeluang besar dalam meningkatkan target tersebut,” kata Dana Kristianda diamini I Putu Oka di Denpasar, Selasa (7/5/2024).
Diakui Dana Kristianda, kini tim bayangan Poprov Denpasar memang sementara masih dihuni oleh 8 atlet atau taekwondoin unggulan yang kini masuk di Pelatkot KONI Denpasar. Mereka yakni di kelas Poomsae tak lain Ni Made Sri Widya Antari dan Agung Setya Udayana.
Sedangkan untuk kelas Kyorugi terdiri dari Rifda Khairunnisa Zakkya Under 53 kg putri, Moka kimura Under 57 kg putri, I Gusti Ayu Shita Yotrananda Yasa Under 62 kg putri, Made Deva Sathya Mahottama Suarbawa Under 63 kg putra, Raden Ngurah Renanta Adjarsusilo Under 74 kg putra dan Putu Bayu Satrya Mahottama Suarbawa Under 87 kg putra.
“Karena ini sifatnya masih tim bayangan, maka tetap nanti akan diseleksi melalui even atau kejuaraan yang diikuti 8 taekwondoin ke depannya seperti salah satu diantaranya yakni di Juli 2024 akan ada kejuaraan taekwondo Bali Open level nasional. Di even itu nanti kami lihat delapan taekwondoin unggulan Denpasar tersebut dan jika ada taekwondoin dari 8 tersebut performa atau prestasi menurun maka bisa diganti dengan yang lebih baik lagi. Ya menggunakan sistim promosi dan degradasi,” tambah Dana Kristianda.
Dirinya juga menyebut untuk taekwondoin lainnya yang menghuni tim bayangan nantinya juga dipantau di kejuaraan – kejuaraan utamanya level nasional dari sisi prestasi. Selain itu jika memang idealnya tim definitif 6 bulan sebelum Porprov Bali 2025 digelar.
Tapi jika ada anggaran baginya lebih bagus tim definitive bisa terbentuk 1 tahun sebelum Porprov Bali 2025 dan bisa intensif melakukan latihan sebagai persiapan awal dan matang. (ari/jon)